Pertamax Batal Naik, Koordinasi Pemerintah Dinilai Buruk

Jum'at, 15 Mei 2015 - 16:03 WIB
Pertamax Batal Naik, Koordinasi Pemerintah Dinilai Buruk
Pertamax Batal Naik, Koordinasi Pemerintah Dinilai Buruk
A A A
JAKARTA - Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, batalnya Pertamina menaikkan harga pertamax menandakan bahwa koordinasi pemerintah dengan perseron buruk. Bahkan, akan dapat menjatuhkan wibawa manajemen pasar secara umum.

Menurutnya, hal itu disebabkan kurang baiknya koordinasi pemerintah terhadap Pertamina. "Kalau secara umum ini sinyal bahwa pemerintahan koordinasinya jelek, itu nampak dan juga bisa mendatangkan atau melemahkan keyakinan pasar," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/5/2015). (Baca: Pertamina Tiba-tiba Batalkan Kenaikan Harga Pertamax).

Koordinasi sistem pemerintah yang buruk dan mendatangkan ketidakpastian akan membuat masyarakat menuduh pemerintah itu amatir. Menurutnya, tarik ulur harga BBM bisa disebut sebuah pencitraan.

"Presiden Jokowi harus evaluasi sebab-sebab dari ketidakpastian ini terutama disektor migas karena kita enggak bisa pencitraan terus. Langkah-langkah yang diambil ini kan lebih banyak disebut langkah pencitraan jadi efek riilnya tidak pasti. Tarik ulurnya harga itu ada pencitraan yang fatal," tandas dia.

(Baca: Siap-siap, Harga Pertamax Cs Naik Lagi Besok)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4871 seconds (0.1#10.140)