Mengenang Dubes Burhan, Intelijen yang Jadi Diplomat

Selasa, 19 Mei 2015 - 11:26 WIB
Mengenang Dubes Burhan, Intelijen yang Jadi Diplomat
Mengenang Dubes Burhan, Intelijen yang Jadi Diplomat
A A A
JAKARTA - Burhan Muhammad, Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Pakistan meninggal di sebuah rumah sakit di Singapura setelah dirawat akibat kecelakaan helikopter di Pakistan.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menyebut almarhum Dubes Burhan sebagai seorang yang diplomat andal, karena kemampuan yang dia miliki.

Dubes Burhan, yang lahir pada 3 Agustus 1957 di Yogyakarta ini merupakan mantan anggota Badan Inteijen Negara atau BIN. Dua jabatan penting yang pernah diemban Burhan selama bekerja di BIN antara lain Deputi Luar Negeri dan Deputi Analisa BIN.

"Setelah lulus dari Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada pada tahun 1983. Beliau mulai meniti karir di Badan Intelijen Negara hingga menduduki jabatan Deputi Luar Negeri dan Deputi Analisa BIN sampai dengan tahun 2012," kata Retno, meceritakan sosok Dubes Burhan, Selasa (19/5/2015).

Pria yang mendapat gelar master dalam Hubungan Internasional di Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat ini mulai menduduki jabatan sebagai Dubes RI untuk Pakistan sejak tahun November 2012, atau tidak lama setelah dirinya mundur sebagai anggota BIN.

"Beliau diangkat sebagai Duta Besar RI di Pakistan sejak menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada pemerintah Pakistan pada tanggal 12 Nov 2012," sambung Retno.

Burhan Muhammad mengembuskan napas terakhir dini hari tadi di Singapore General Hospital, setelah selama kurang lebuh dua pekan berjuang dari kondisi kritis, akibat luka bakar di sekujur tubuhnya.

"Beliau meninggalkan dua orang putra yang saat ini bersama dengan beliau berada di Singapura. Almahrum meninggal setelah selama 8 hari menjalani perawatan di RS di Singapura sejak tanggal 12 Maret 2015 karena luka bakar yg dideritanya akibat kecelakaan pesawat helikopter di Pakistan yang jatuh di kawasan Gilgit, Baltistan, pada tanggal 8 Mei 2015 yang lalu."

"Kecelakaan tersebut juga telah mengakibatkan meninggalnya ibu Hery Listyawati Burhan Muhammad, istri almarhum Burhan Muhammad, yang telah dimakamkan pada hari Jumat yang lalu tanggal 15 Mei di Yogyakarta," imbuh Retno.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4955 seconds (0.1#10.140)