Dana Cekak, Trio Jatim Pilih Hibernasi

Minggu, 24 Mei 2015 - 20:22 WIB
Dana Cekak, Trio Jatim Pilih Hibernasi
Dana Cekak, Trio Jatim Pilih Hibernasi
A A A
LAMONGAN - Ketika beberapa klub masih berupaya mempertahankan aktivitas di lapangan dengan menggelar pertandingan persahabatan, ada sebagian yang memilih 'hibernasi' alias tidur panjang. Persela Lamongan, Persebaya Surabaya, dan Persegres Gresik United menjadi klub Jawa Timur (Jatim) yang memilih tidur panjang lantaran tidak melihat pentingnya melakukan pertandingan.

Menghidupkan kembali rutinitas di tim menyuguhkan problem tersendiri bagi klub jika tidak dibarengi visi yang jelas. Tanpa adanya turnamen atau liga, pertandingan persahabatan atau ujicoba terkadang juga bukan solusi efektif dan bahkan terasa memberatkan.

Bagi beberapa klub, mempertahankan tim berarti harus membicarakan revisi kontrak lagi dan harus tetap membayar gaji pemain walau mungkin ada rasionalisasi. Persoalannya, tanpa pemasukan pasti, manajemen klub tentu kesulitan memenuhi kebutuhan tersebut.

Sedangkan biaya untuk tim tidak sekadar gaji pemain, tapi juga membutuhkan dana operasional. Alasan inilah yang membuat klub seperti Persela Lamongan masih belum berselera menggelar pertandingan ujicoba setelah turnamen pramusim batal diselenggarakan.

Persela pilih merumahkan kembali pemainnya dan mengabaikan tawaran laga persahabatan dari sejumlah klub. "Dari kalkulasi kami, pertandingan persabahatan belum menjadi solusi terbaik. Kecuali ada visi jelas, misalnya persiapan untuk turnamen atau liga," jelas Muji Santoso, Sekretaris Persela.

Jika ngotot mempertahankan aktivitas di tim, maka Persela harus melakukan pembicaraan ulang soal kontrak. Sebab kontrak pemain sebenarnya sudah berakhir pada akhir April lalu sekaligus menerima gaji penuh untuk terakhir kalinya musim ini.

Pada sejumlah laga persahabatan, sebuah tim yang diundang biasanya mendapat fasilitas dari tuan rumah, yakni akomodasi. Itu pun dirasa masih berat karena tetap saja klub membutuhkan pemasukan lebih besar untuk gaji pemain dan biaya operasional.

"Bagi klub dengan kekuatan sponsor dan finansial lebih besar mungkin bukan masalah meneruskan aktivitas tim. Tapi bagi Persela masih terlalu berat dan memulangkan pemain adalah keputusan sulit yang harus ditempuh," papar Muji.

Sampai kapan kevakuman akan bertahan? Tak seorang pun di tim Laskar Joko Tingkir yang tahu. Manajemen Persela menandaskan, tim baru akan memulai aktivitas jika benar-benar ada event yang jelas, misalnya turnamen pramusim.

Langkah 'hibernasi' juga diambil klub lain seperti Persegres Gresik United dan Persebaya Surabaya. Di Jawa Timur hanya Arema Cronus yang masih melanjutkan kiprah di lapangan dengan menggelar beberapa laga persahabatan di luar Malang.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7754 seconds (0.1#10.140)