Korupsi FIFA Ancam Pagelaran Piala Dunia 2018-2022

Rabu, 27 Mei 2015 - 20:40 WIB
Korupsi FIFA Ancam Pagelaran Piala Dunia 2018-2022
Korupsi FIFA Ancam Pagelaran Piala Dunia 2018-2022
A A A
ZURICH - Insiden penangkapan beberapa pimpinan FIFA (Federasi Sepak Bola Dunia) di Zurich terkait dugaan korupsi, penyuapan dan pemerasan bakal berujung panjang. Kabarnya penunjukkan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 termasuk dalam investigasi pihak federal, lantaran dituding adanya dugaan suap. Bila terbukti benar maka perhelatan sepak bola terbesar empat tahunan itu terancam batal, atau akan dilakukan pemilihan ulang.

Sebelumnya Wakil Presiden FIFA, Jeffrey Webb termasuk dari sembilan pejabat FIFA yang ditangkap pihak polisi federal Swiss di hotel Baur au Lac, Zurich, pagi tadi. Kabar ini mencoreng FIFA yang tengah bersiap menggelar hajatan besar yakni kongres untuk melakukan pemilihan presiden yang dijadwalkan bakal berlangsung, 29 Mei, mendatang. Sepp Blatter sebagai juara bertahan empat kali beruntun, bakal ditantang Pangeran Yordania, Ali bin Al Hussein.

(Baca Juga: Pimpinan FIFA Ditangkap, Hari Menyedihkan Buat Sepak Bola)

Sementara itu FIFA menegaskan insiden penangkapan salah satu pimpinan mereka tidak akan berpengaruh pada proses pemilihan, akhir bulan ini. Hal senada juga dikatakan federasi sepak bola dunia itu terkait ancaman keberlangsungan Piala Dunia 2018 dan 2022 yang akan berlangsung di Rusia dan Qatar. FIFA menegaskan tidak akan menggelar pemilihan ulang, apapun yang terjadi.

"Piala Dunia 2018 dan 2022 akan tetap berlangsung di Rusia dan Qatar. Pemilihan presiden juga akan bergulir seperti yang sudah direncanakan. Kami menyambut baik penangkapan beberapa nama yang terlibat korupsi dan FIFA siap bila dilakukan investigasi," ucap Direktur Komunikasi dan Hubungan Internasional FIFA, Walter De Gregorio kepada wartawan, Rabu (27/5/2015).
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4328 seconds (0.1#10.140)