Soal Tuan Rumah Piala Dunia Amerika Serikat Pasrah

Sabtu, 30 Mei 2015 - 00:10 WIB
Soal Tuan Rumah Piala Dunia Amerika Serikat Pasrah
Soal Tuan Rumah Piala Dunia Amerika Serikat Pasrah
A A A
LOS ANGELES - Kemungkinan Amerika Serikat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 sudah dipastikan masih jauh dari harapan setelah insiden penangkapan beberapa pimpinan FIFA di Zurich terkait dugaan korupsi, penyuapan hingga pemerasan berhasil dibongkar FBI. Pernyataan itu muncul dari seorang konsultan bisnis olahraga, Rick Horrow.

Horrow berkata: "Ini akan sulit untuk percaya bahwa orang-orang yang dicurigai justru memegang kekuasaan FIFA dan mereka akan berusaha untuk menghukum Amerika Serikat karena penyelidikan internasional," kata pria yang berprofesi sebagai dosen di Harvard Law School seperti dikutip Reuters, Sabtu (29/5/2015).

Insiden penangkapan beberapa pimpinan FIFA di Zurich terkait dugaan korupsi, terungkap setelah jaksa penuntut AS (Amerika Serikat) menuding beberapa pejabat FIFA melakukan pemerasan, penipuan dan pencucian uang yang melibatan puluhan juta dolar selama waktu 24 tahun. Mereka yang dituntut dalam kasus di AS itu dituduh menerima suap dan sogokan yang diperkirakan mencapai lebih dari USD150 juta atau setara dengan Rp 1,9 triliun dalam periode waktu 24 tahun, mulai tahun 1991. (Baca juga: Ini Detail Kasus Korupsi Fifa)

Dalam proses penangkapan yang diprakarsai FBI, terjaring kurang lebih sembilan nama diantaranya Jeffrey Webb, yang menjabat posisi wakil presiden FIFA dan ketua Federasi Concacaf yang mencakup Amerika Utara dan Tengah. Pejabat lain yang ditangkap yakni Eduardo Li, Julio Rocha, Costas Takkas, Eugenio Figuerido yang juga merupakan wakil presiden, Rafael Esquivel, dan Jose Maria Marin. Sementara itu Jaksa penuntut di Swiss juga telah membuka investigasi terpisah untuk menelisik proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 di Rusia dan 2022 di Qatar.

Pertanyaannya adalah apakah peran utama kasus ini dimainkan oleh Amerika Serikat dalam menangani korupsi di tubuh Badan Sepak Bola Dunia akan merusak harapan Amerika dalam pementasan Piala Dunia mendatang?

"Ada komponen bisnis dalam menentukan keputusan. Menggelar Piala Dunia di Amerika Serikat saya pikir semua orang akan setuju. Tapi pertanyaannya apakah semua orang mendukung atau tidak keputusan ini dan itulah yang menentukan kesuksesan ini," timpal Alexi Lalas, mantan pemain bertahan Amerika Serikat.

Hingga berita ini diturunkan, Sepp Blatter mendapatkan 133 suara. Sedangkan Pangeran Ali Jordan's Prince 73 suara dalam proses pemilihan Presiden FIFA di Zurich, Swiss.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1683 seconds (0.1#10.140)