Pelaku Kekerasan Sepak Bola Dihukum Mati di Mesir

Rabu, 10 Juni 2015 - 22:40 WIB
Pelaku Kekerasan Sepak Bola Dihukum Mati di Mesir
Pelaku Kekerasan Sepak Bola Dihukum Mati di Mesir
A A A
KAIRO - Suporter sepak bola di negara ini harus berpikir seribu kali bila ingin melakukan kekerasan, setelah pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman mati kepada 11 orang yang dinyatakan bersalah atas keterlibatan mereka pada kasus kekerasan yang terjadi di sepak bola, tiga tahun lalu. Insiden tersebut terjadi di Stadion Port Said ketika pendukung dua klub lokal al-Masry dan klub dari Kairo, al-Ahly terlibat bentrok.

Buntut dari bentrok tersebut, lebih dari 74 orang tewas akibat terinjak-injak ketika orang-orang berlarian menyelamatkan diri setelah pendukung al-Masry menyerbu ke lapangan. Kejadian tersebut menjadi bencana terpuruk dalam sepak bola Mesir, karena setidaknya bentrokan itu membuat 1.000 orang lainnya cedera dalam insiden yang terjadi tahun 2012 tersebut.

Sejumlah petugas polisi juga diadili, termasuk mantan pimpinan keamanan Port Said yang dijatuhi hukuman lima tahun penjara, namun tidak ada yang diganjar hukuman mati. Pihak kepolisian dinyatakan bersalah, lantaran dituding membiarkan pendukung al-Masry menyerang pendukung al-Ahly, yang sebelumnya dikenal aktif dalam upaya menggulingkan Presiden Husni Mubarak. Saat itu Presien Mohammed Morsi sampai menyatakan keadaan darurat di Port Said, yang merupakan kekerasan sepak bola terburuk di negara itu.

Bentrok yang terjadi di Port Said bahkan melebar hingga ke Ibukota, Kairo dan memicu kerusuhan lain yang mengakibatkan 16 orang meninggal dunia. Dilansir BBC, Rabu (10/9/2015) vonis pada Selasa 9 Juni diputuskan dalam sidang ulangan setelah pengadilan sebelumnya menjatuhkan hukuman mati atas 21 orang namun banyak yang berpendapat keputusan itu bernuansa politis.Para terpidana sendiri masih memiliki kesempatan untuk mengajukan banding atas keputusan terbaru ini.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6460 seconds (0.1#10.140)