Sultan Muhammad Al-Fatih, Komandan Perang Tangguh yang Memuliakan Ulama

Jum'at, 10 Februari 2023 - 09:33 WIB
loading...
Sultan Muhammad Al-Fatih, Komandan Perang Tangguh yang Memuliakan Ulama
Sultan Muhammad Al-Fatih telah menjadi jawaban dari bisyarah Rasulullah SAW. Foto/Ilustrasi: ist
A A A
Sultan Muhammad Al-Fatih bukan hanya tangguh dan piawai sebagai komandan perang. Dia adalah komandan penakluk Konstantinopel dan mengubahnya menjadi Islambul atau Istambul . Al-Fatih juga dikenal sangat memuliakan ulama.

Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam bukunya berjudul "Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah" menyebut ulama memiliki tempat khusus dalam sanubari Sultan Muhammad Al-Fatih. Dia berusaha menjadikan ulama dekat dengannya dan mengangkat posisi mereka. Sultan mendorong mereka untuk melakukan hal-hal yang baik dan produktif.

Sultan tidak segan-segan mengeluarkan harta pribadinya untuk mensejahterakan para ulama, agar seluruh potensi mereka terkonsentrasi dalam pelayanan ilmu pengetahuan dan pengajaran. Sultan menghormati mereka dengan penghormatan tinggi. Bahkan walaupun mereka tidak menyukainya.



Ash-Shalabi menceritakan tatkala Sultan memasukkan Qarman sebagai bagian dari wilayah kekuasaannya, dia memerintahkan untuk memindahkan para pekerja ke Konstantinopel. Hanya saja menterinya yang bernama Rum Muhammad Pasya menzalimi mereka. Di antara mereka adalah para ulama, orang orang yang berakhlak mulia.

Salah satunya adalah seorang alim yang bernama Ahmad Jalabi bin As-Sulthan Amir Ali. Tatkala Sultan mengetahui apa yang terjadl, dia segera memohon maaf kepadanya dan segera mengembalikannya ke negeri asal bersama teman-temannya dalam keadaan terhormat.

Menurut Ash-Shalabi, tatkala Uzun Hasan pemimpin Turkman terkalahkan, orang ini tidak memenuhi kesepakatan dan membantu musuh-musuh Utsmani.

Saat dia dikalahkan Sultan Muhammad Al-Fatih, ada sejumlah orang jatuh menjadi tawanan perang. Maka Sultan memerintahkan, agar para pengkhianat tersebut dibunuh, kecuali para ulama dan mereka yang memiliki ilmu pengetahuan, seperti Qadhi Muhammad Asy-Syarihi, yang merupakan tokoh sangat dihormati di zamannya. Sultan pun menghormatinya dengan penghormatan tinggi.

Salah satu kebiasaan Sultan di bulan Ramadhan adalah datang ke istananya setelah sholat zuhur bersama-sama rombongan ulama yang sangat dalam ilmunya dalam tafsir Al-Qur’an.

Setiap kali pertemuan, ada salah seorang dari mereka menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang kemudian didiskusikan oleh semua ulama dan mereka bertukar pikiran tentang tafsir ayat-ayat tersebut.

Sultan sendiri ikut terlibat dalam diskusi-diskusi hangat itu dan mendorong para ulama dengan memberikan hadiah dan santunan uang yang cukup banyak.



Pendidikan

Sultan Muhammad Al-Fatih dikenal sebagai seorang pemimpin yang mencintai ilmu dan ulama. Dia memberi perhatian besar kepada sekolah dan akademi-akademi di seluruh wilayah kekuasaan Utsmani.

Sultan Orkhan 1 pernah membangun satu sekolah ideal pada masa pemerintahannya, yang kemudian menjadi trend sekolah para Sultan setelahnya. Sekolah-sekolah itu menyebar di Bursah dan Adrianopel serta di tempat-tempat lainnya.

Sultan Muhammad Al-Fatih telah melampaui prestasi kakek-kakeknya dalam hal ini. Dia mengerahkan segenap daya-upaya untuk menyebarkan ilmu pengetahuan, membangun madrasah, serta akademi-akademi.

Dia memasukkan beberapa perubahan dalam sistem pengajaran, mengawasi perubahan kurikulum, serta berusaha mengembangkan model-model pendidikan. Sultan berkeinginan kuat menyebarkan sekolah-sekolah dan akademi-akademi itu ke semua kota besar, kota kecil, sampai ke desa-desa terpencil. Untuk itu dia mewakafkan hartanya dalam jumlah besar.

Dia mengorganisir sekolah-sekolah, mengaturnya dalam jenjang dan tingkatan, menuntut penyusunan kurikulum, serta menentukan ilmu-ilmu yang diajarkan di setiap level. Selain itu juga disusun sistem ujian untuk semua siswa.



Seorang siswa tidak berhak naik kelas, kecuali setelah benar-benar menguasai ilmu di kelas sebelumnya dan lulus dalam ujian. Dia selalu memonitor masalah ini dan membimbingnya.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1239 seconds (0.1#10.140)