Sriwijaya FC Ogah Bertanding Selama Kemenpora vs PSSI Berseteru

PALEMBANG - Pembatalan Turnamen Sunrise of Java Cup (SoJC) 2015 di Banyuwangi direaksi Sriwijaya FC (SFC). Manajemen Laskar Wong Kito memutuskan tidak akan ikut turnamen sebelum kisruh sepak bola antara Kemenpora dan PSSI selesai.

"Lihat turnamen SoJC saja bisa batal. Mana mungkin kita mau ikut turnamen apa pun. Dari pada batal, pemain sudah kita kumpulkan dan belum lagi kerugian finansial lainnya,"kata Direktur Tekhnik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Muchendi Mahzarekki, Kamis (2/7).

Dengan kondisi tersebut, manajemen SFC berkaca tidak mungkin turnamen bisa terselenggara. Dapat dipastikan manajemen SFC tidak akan mengikuti turnamen apa pun lagi."Kita tidak akan ikut turnamen apa pun. Selagi semua kondisi sekarang jelas terlebih dahulu,"tegasnya.

Padahal tadinya, SFC memiliki rencana ikuti Garuda All Star (eks timnas Indonesia U-23 SEA Games 2015), Arema Cronus, Bali United Pusam, dan Persewangi Banyuwangi. Namun manajemen tidak mau menelan kekecewaan lagi.

Terlebih sanksi FIFA masih belum dicabut, dan kisruh masih saja berlanjut. Manajemen menyadari harus peka akan kondisi ini. Disinggung adanya turnamen Piala Presiden dan Kemerdekaan manajemen pun ogah memikirkannya.''Kita tahu Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden pun tidak jelas dan belum juga digulirkan. Pesertanya pun kita belum mengetahui,”pungkasnya.

Akhirnya manajemen lebih memilih menunggu dan menunggu kabar persepakbolaan Indonesia kembali pulih. Sedangkan batalnya turnamen SoJC dikabarkan Polres Banyuwangi tidak mau mengeluarkan izin pertandingan.

Dengan alasan ingin mencegah gesekan antarsuporter bisa mengganggu suasana kondusif di bulan Ramadhan. Tapi dikabarkan banyak pihak menuding ini juga menjadi salah satu ulah dari Menteri Pemuda dan Olahraga