Rusuh, Kelanjutan Final Piala Kapolda Jateng Tak Jelas

Minggu, 05 Juli 2015 - 19:50 WIB
Rusuh, Kelanjutan Final Piala Kapolda Jateng Tak Jelas
Rusuh, Kelanjutan Final Piala Kapolda Jateng Tak Jelas
A A A
SEMARANG - Rusuh suporter kembali mewarnai kompetisi sepak bola nasional. Laga leg pertama final Piala Kapolda Jateng 2015 antara PSIS Semarang kontra Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (4/7/2015) malam WIB, terpaksa dihentikan pihak keamanan lantaran fans kedua tim terlibat bentrok. Tak jelas apakah laga itu akan dilanjutkan atau tidak, pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah menyerahkan kelanjutan final ke penyelenggara turnamen.

Pertandingan dihentikan pada babak pertama, tepatnya menit ke–26, dalam posisi PSIS unggul satu gol lewat aksi Johan Yoga Utama. Kericuhan terjadi secara tiba-tiba saat fans PSIS merayakan gol Johan dengan menyalakan kembang api dan petasan. Aksi itu menyulut emosi suporter Persis sehingga terjadi aksi lempar benda keras dan petasan.

Rusuh ini tak hanya membuat sejumlah penonton terluka, ofisial pertandingan juga menjadi korban. Asisten wasit satu Sutikno terkena lemparan benda keras yang dilayangkan dari tribun suporter Persis sehingga harus mendapat perawatan.

Panitia PSIS Semarang melalui akun resmi Twitter (@psis_semarang) menyatakan kelanjutan final Piala Kapolda Jateng 2015 akan dibicarakan, Senin (6/7/2015) atau Selasa (7/7/2015). "Kelanjutan final Polda Jateng Cup baru dirapatkan besok senin atau Selasa (7/7/2015)," demikian kicau PSIS.

Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Pol A. Liliek Darmanto saat dihubungi media ini via telepon seluler, Minggu (5/7/2015), menyatakan pihak Polda Jawa Tengah menyerahkan kelanjutan final ke penyelenggara turnamen. “Jadi sekarang cooling down. Biar tenang dulu. Keputusan lebih lanjut (mau dilanjutkan atau tidak) itu panitia turnamen yang tentukan,” ungkap

Liliek menegaskan, pihaknya tidak terlibat kepanitiaan penyelenggaraan turnamen itu. Walaupun, turnamen tersebut bernama Kapolda Jateng Cup 2015. Liliek menyebut, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Nur Ali hanya memberikan dukungan dan izin penyelenggaraan turnamen. “Sementara, belum ada petunjuk apa–apa dari Kapolda terkait hal ini (kericuhan suporter),” ungkapnya.

Untuk pengamanan, Liliek menyebut pihak Polrestabes Semarang telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Termasuk memberikan pengawalan terhadap suporter tim tamu, dikawal hingga keluar Semarang untuk pulang ke Solo. Soal kerusuhan suporter ditangani Polrestabes Semarang, termasuk jika ditemukan unsur–unsur pidana.

Suporter Persis Solo akhirnya dievakuasi dengan pengawalan polisi keluar Semarang. Baik yang menggunakan roda dua atau bus, dievakuasi keluar Semarang via Tol Jatingaleh – Bawen.

Kepala Bagian Pembinaan Operasional Polrestabes Semarang, AKBP Wawan Kurniawan, menyebut langkah itu diambil setelah berkoordinasi dengan pihak terkait. Mulai PT. Jasa Marga, Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah hingga Polres Semarang.

“Ini untuk kebaikan bersama. Dikawal Brimob dan Sabhara saat evakuasi. Kami koordinasikan juga dengan Polres Semarang, jadi sampai perbatasan dikawal lagi,” ungkap mantan KBO Dit Polair Polda Jawa Tengah ini.

Wawan menyebut, sejauh ini pihaknya tidak menerima informasi adanya korban jiwa pada insiden leg pertama final tersebut. Walaupun diakui, beberapa suporter memang mengalami luka – luka. Untuk menghalau kericuhan itu, selain pasukan, juga polisi mengerahkan mobil water canon hingga tembakan gas air mata.

Saat terjadi kericuhan di sekitaran Jatingaleh, polisi mengamankan sebilah senjata tajam dari suporter Persis Solo. Itu terjadi Minggu (5/7/2015) dini hari. Senjata tajam ada di dalam tas. Polisi juga mendapati bambu yang ujungnya disambung garpu makan.

“Ada tiga orang dengan satu senjata tajam. Kami amankan dulu ke Polsek Gajahmungkur untuk dimintai keterangan,” tandasnya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6027 seconds (0.1#10.140)