11 Pemain Terbaik Sepanjang Copa America 2015

Senin, 06 Juli 2015 - 23:14 WIB
11 Pemain Terbaik Sepanjang Copa America 2015
11 Pemain Terbaik Sepanjang Copa America 2015
A A A
SANTIAGO - Copa America 2015 sudah berakhir dengan menyisakan banyak drama saat Chile untuk pertama kali sepanjang sejarah berhasil merebut gelar juara. Sementara upaya Argentina menyamai trofi juara Copa America milik Uruguay sebanyak 15 kali masih harus kandas ketika dipermalukan tuan rumah Chile lewat drama adu penalti yang berakhir dengan skor 1-4 sekaligus belum mampu memecahkan dahaga di Copa America sejak 1993 lalu.

Copa America edisi ke 44 berakhir saat sepakan Alexis Sanchez dari titik putih sukses memastikan kemenangan Chile di kandang sendiri dengan membekuk Argentina via adu penalti. 24 hari, 12 tim, 8 kota tuan rumah, 26 pertandingan, 59 gol, 113 kartu kuning, dan 10 kartu merah semuanya sukses menyatukan momen-momen penuh kegembiraan, kesedihan hingga yang memicu amarah dan frustrasi. Dari sekian banyak pemain bintang yang unjuk gigi, berikut 11 pemain terbaik sepanjang pageleran Copa America 2015:

1. Eduardo Vargas

Saat beberapa penyerang kelas dunia terpuruk, juru gedor andalan tuan rumah Chile, Eduardo Vargas justru mencuri perhatian dengan menyabet gelar top skor. Raihan lima gol yang dilesatkan pemain Napoli itu sukses membawa Chile meraih gelar juara Copa America dan sekaligus menempatkan dirinya sebagai penyerang paling subur sepanjang turnamen terbesar di Amerika Latin tersebut. Vargas terbukti jadi penyerang yang membuat pemain belakang tim di Copa America ketar-ketir.

Ketajaman Vargas dimulai saat menyumbang satu gol saat Chile mengalahkan Ekuador dengan skor 2-0. Lalu, sundulannya membuat Chile bermain imbang 3-3 melawan Meksiko. Lalu kemudian Vargas mencetak dua gol dalam laga semifinal kontra Peru. Akhirnya Vargas menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan empat gol.

2. Paolo Guerrero

Trofi top skor tidak hanya menjadi milik penyerang tuan rumah, Vargas saat harus berbagi dengan juru gedor Peru, Paolo Guerrero. Pemain yang membela Flamengo tersebut mampu mengejar perolehan pundi-pundi gol milik Vargas pada saat-saat terakhir. Guerrero sejatinya baru mencetak tiga gol hingga semifinal berakhir. Itupun berkat hattrick-nya ke gawang Bolivia di delapan besar. Namun pada perebutan tempat ketiga, Guerrero bisa membukukan satu gol untuk kemenangan Peru 2-0 atas Paraguay.

Alhasil, ia bisa menyamai catatan Eduardo Vargas yang di final gagal mencetak gol, dan sudah diganti Angelo Henriquez pada menit 95. Bagi Guerrero, menjadi top skor Copa America bukan hal baru. Ia mempertahankan gelar yang didapatkan pada edisi sebelumnya, 2011, tetapi dengan jumlah gol yang lebih sedikit. Empat tahun lalu, Guerrero bisa mencatatkan lima gol kala Peru juga finish di urutan ketiga.

3. Lionel Messi

Akan menjadi tidak adil bila nama Lionel Messi absen dalam daftar deretan pemain terbaik di Copa America 2015. Meski gagal membawa Argentina meraih gelar juara, saat dibenamkan Chile pada partai puncak. Kontribusi Messi tidak bisa dianggap sebelah mata, walaupun hanya menyumbang satu gol sepanjang turnamen. Menjadi mesin gol Barcelona musim kemarin dengan 58 gol dari 57 penampilan di semua kompetisi, Messi diharapkan dapat jadi tulang punggung Tim Tango -julukan Argentina-.

Sayang hal tersebut tidak terjadi, ketika La Pulga hanya bisa mencetak satu dari lima pertandingan yang dimainkan. Didaulat menjadi kapten, Messi selalu bermain penuh namun hanya satu gol yang ia bisa cetak, itu juga dari titik penalti. Melihat kontribusinya Messi diklaim layak menyandang gelar sebagai pemain terbaik turnamen, tapi sang pemain menolaknya. Messi punya peran yang sangat besar bagi lolosnya Argentina ke babak final dengan membuat tiga assist serta dua kali terlibat dalam proses terjadinya gol saat menghancurkan Paraguay 6-1 di semifinal.

4. Christian Cueva

Gelandang kiri milik timnas Peru ini, layak jadi salah satu pemain terbaik turnamen. Kinerja apiknya menggalang lini tengah membawa Peru menyegel tempat ketiga untuk kali kedua secara beruntun. Tak hanya piawai menjadi penghubung antara lini depan dan pertahanan, Christian Cueva juga menyumbang satu gol.

5. Marcelo Diaz

Chile kembali menyumbang satu nama dalam deretan pemain terbaik, yakni gelandang tengah, Marcelo Diaz yang bermain untuk Hamburg. Dengan rating 6,98, Diaz telah menjelma jadi seorang gelandang tengah yang tangguh untuk Chile. Hasilnya tuan rumah dibawanya menyabet gelar juara.

6. Javier Mascherano

Argentina boleh saja kalah, tapi Mascherano tetap jadi salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Albiceleste. Cacatan unik Mascherano adalah dirinya menjadi paling sial di ajang Copa America, lantaran jadi pemain pertama yang tampil dan kalah di tiga partai final turnamen terbesar di Amerika Selatan.

7. Arturo Vidal

Nama Vidal sempat akan dicoret pelatih timnas Chile, karena terlibat kecelakaan mobil saat turnamen masih berlangsung. Vidal yang selamat dari kecelakaan tragis dengan mobil mewahnya, disebutkan pihak kepolisian dalam keadaan mabuk. Beruntung bagi Vidal namanya tetap jadi salah satu andalan Chile dan terbukti gelandang Juventus itu sukses membuktikan kualitasnya sepanjang turnamen.

8. Nicolas Otamendi

Performa apik Nicolas Otamendi bersama Valencia kini menular di timnas Argentina, sayang ia gagal membawa negaranya juara. Otamendi sendiri adalah sosok bek yang punya kemampuan lengkap hingga membuatnya jadi idaman beberapa klub besar Eropa. Sayang upaya membawa Argentina menjadi juara harus kandas karena dijegal tuan rumah Chile.

9. Gary Medel

10. Jeison Murillo

Penampilannya yang lugas di lini belakang bersama Timnas Kolombia selama Copa America 2015 membuat Jeison Murillo dikenal. Murillo punya tekel bagus dan mampu menggunakan kecepatannya untuk berebut bola dengan para pemain lawan. Murillo juga dinobatkan sebagai pemain muda terbaik di Copa America 2015.

Inter Milan telah resmi mendapatkan Murillo, dan itu akan menjadi pembelian yang bagus bagi tim asuhan Roberto Mancini tersebut. Pemain berusia 23 tahun ini bersinar selama Copa America 2015, kendati Kolombia harus tersingkir di babak perempatfinal.

11. Claudio Bravo

Sempurna, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan perjalanan karir penjaga gawang Chile dan Barcelona, Claudio Bravo sepanjang tahun ini. Musim spektakuler Barca dengan menyabet treble winners tidak dapat dipisahkan dari kinerjanya dan kini gawang Chile cuma terbobol empat kali dalam enam laga di Copa America 2015 saat Bravo jadi benteng terakhir.

Sang kapten dengan jiwa kepemimpinannya menjadi benteng terakhir pertahanan La Roja. Bravo sendiri sukses mengawinkan gelar kiper terbaik di Copa America dengan Zamora Trophy, penghargaan kiper terhebat di Liga Spanyol, saat mentas bersama klub Barcelona. Keberhasilan Chile memboyong gelar Piala Amerika juga menjadi prestasi tersendiri bagi Bravo. Ia menjadi satu-satunya pemain yang bisa meraih empat gelar tahun ini.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4730 seconds (0.1#10.140)