Ini Penyebab PSS Sleman Ogah Segrup Persis di Piala Kemerdekaan

SLEMAN - PSS Sleman menolak satu grup dengan Persis Solo di Turnamen Piala Kemerdekaan. Antisipasi panasnya hubungan antara suporter pendukung kedua klub menjadi alasan utama dari harapan tersebut.

General Manager PSS Sleman Soekoco mengatakan, jika kedua tim menjadi satu grup dikhawatirkan proses perizinan untuk menyelenggarakan pertandingan akan sulit keluar dari pihak keamanan. Sementara dari niat awal, kedua tim sama-sama mengajukan diri menjadi tuan rumah dari penyisihan turnamen yang diinisiasi Tim Transisi bentukan Kemenpora tersebut. "Pembagian grup memang belum pasti. Tapi kami berharap bisa tidak satu grup dengan Persis (Solo),"ujar Soekoco.

Baik Persis atau PSS ketika ditunjuk menjadi tuan rumah tidak bisa menggelar pertandingan ketika kedua tim bertemu tentu akan menjadi masalah tersendiri. Sementara semua pihak berharap, pertandingan yang digelar bisa berjalan lancar mulai dari tahap awal yakni di babak penyisihan hingga ke babak-babak selanjutnya.

Meski tidak berharap satu grup dengan Persis, Soekoco mengaku secara tenis PSS Sleman bisa tergabung dalam grup yang berisi tim-tim dari Jateng dan DIY. Hal itu mempertimbangkan, jika nantinya tergabung dengan tim-tim dari wilayah lain seperti Jawa Timur, niat menjadi tuan rumah tentu akan menjadi sulit bisa diwujudkan.

Dari pembagian empat grup Piala Kemerdekaan yang beredar di dunia maya, PSS Sleman pada awalnya disebut berada di Grup D bersama Persis, Persibangga Purbalingga, Persiba Bantul, PSIR Rembang dan PPSM Magelang.

Namun beredar pula kabar, bahwa PSS Sleman bertukar tempat dengan Persinga Ngawi sehingga berada di Grup C bersama dengan tim-tim dari Jawa Timur sepeprti Persepam Madura, Madiun Putra, Persekap Pasuruan, Persatu Tubanm dan Persebo Bondowoso.

Sementara itu proses penyaringan pemain oleh manajemen PSS Sleman sudah dimulai Selasa (14/7) sore. Di bawah kendali Nova Arianto, sejumlah pemain mulai merapat ke Stadion Maguwoharjo. Pada hari pertama seleksi calon-calon pemain PSS Sleman yang sebagian besar adalah eks punggawa termasuk di Divisi Utama 2015 lalu, langsung mencoba kekuatan tim Porda Kulonprogo Plus.