Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Ogah Komentari Anak Pejabat Ditjen Pajak, Polisi: Kami Fokus Pengungkapan Kasus Kekerasan
loading...
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membeberkan kronologi kasus dugaan penganiayaan pemuda di Pesanggrahan. Foto: Dok/MPI
A
A
A
JAKARTA - Polisi ogah menanggapi sosok orang tua penganiaya anak pengurus GP Ansor Mario Dandy Satriyo alias MDS (20), merupakan anak pejabat Direktorat Jendral Pajak (DJP) wilayah Jakarta Selatan. Polisi beralasan, tengah fokus terhadap kasus penganiayaan ini.
"Masih kami dalami saat ini, kami masih fokus pada pembuktian dan pengungkapan pada kasus kekerasan terhadap anak," ujar Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).
Menurutnya, polisi terus meningkatkan respons cepat terhadap keluhan masyarakat, termasuk soal premanisme dan terus melakukan edukasi terhadap tindakan tersebut. Hal itu guna mengantisipasi tindakan premanisme, sabagimana dalam kasus ini.
"Kami tegaskan, tidak boleh ada tindakan premanisme sekecil apa pun kejahatan. Premanisme atau pun kejahatan lain di wilayah hukum Polres Metro Jaksel. Kami akan menindak tegas," tandas Ade Ary.
Dia juga mempersilakan masyarakat yang merasa dirugikan dengan aksi premanisme untuk melapor polisi. Karena, kata dia, aksi tersebut pasti akan diberantas.
"Silakan masyarakat yang masih merasa mengalami kerugian akibat tindakan kekerasab dan premanisme silakan melaporkan kepada kami," katanya.
Dia menambahkan, ada sarana 110 yang disediakan Kapolri dan Kapolda, layanan ini bebas pulsa alias gratis. Begitu juga polisi menyebarkan nomor handphone babinkamtibmas sehingga layanan perlindungan pada masyarakat bisa dimaksimalkan guna mengantisipasi tindak kejahatan.
"Masih kami dalami saat ini, kami masih fokus pada pembuktian dan pengungkapan pada kasus kekerasan terhadap anak," ujar Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).
Menurutnya, polisi terus meningkatkan respons cepat terhadap keluhan masyarakat, termasuk soal premanisme dan terus melakukan edukasi terhadap tindakan tersebut. Hal itu guna mengantisipasi tindakan premanisme, sabagimana dalam kasus ini.
"Kami tegaskan, tidak boleh ada tindakan premanisme sekecil apa pun kejahatan. Premanisme atau pun kejahatan lain di wilayah hukum Polres Metro Jaksel. Kami akan menindak tegas," tandas Ade Ary.
Dia juga mempersilakan masyarakat yang merasa dirugikan dengan aksi premanisme untuk melapor polisi. Karena, kata dia, aksi tersebut pasti akan diberantas.
"Silakan masyarakat yang masih merasa mengalami kerugian akibat tindakan kekerasab dan premanisme silakan melaporkan kepada kami," katanya.
Dia menambahkan, ada sarana 110 yang disediakan Kapolri dan Kapolda, layanan ini bebas pulsa alias gratis. Begitu juga polisi menyebarkan nomor handphone babinkamtibmas sehingga layanan perlindungan pada masyarakat bisa dimaksimalkan guna mengantisipasi tindak kejahatan.
(mhd)
Explore More