Menguak Perjalanan Tim Medioker Menuju Pentas Liga Champions

Jum'at, 28 Agustus 2015 - 04:27 WIB
Menguak Perjalanan Tim Medioker Menuju Pentas Liga Champions
Menguak Perjalanan Tim Medioker Menuju Pentas Liga Champions
A A A
MONACO - Disebut sebagai kompetisi terbaik Eropa, Liga Champions juga jadi hak klub-klub medioker yang kerap dianggap sebelah mata. Tidak terkecuali pada gelaran Liga Champions musim 2015-2016 ini, saat klub kecil unjuk kemampuan untuk menembus babak fase grup dan sekaligus mencetak sejarah. Klub kejutan kali ini adalah FC Astana yang menjadi wakil Kazakhstan pertama di kompetisi akbar Eropa setelah sukses menahan imbang wakil Siprus, Apoel Nicosia dengan skor 1-1 pada leg kedua babak playoff, tengah pekan kemarin.

Unggul 1-0 di leg pertama, Astana sempat tertekan setelah Semir Stilic mencetak gol bagi APOEL pada menit ke-60. Nemanja Maksimovic keluar sebagai pahlawan berkat golnya pada menit ke-84 dan mengubah agregat menjadi 2-1 bagi Astana. Keberhasilan ini membuat bangga pelatih Astana, Stanimir Stoilov yang mempersembahkan prestasi gemilang itu kepada masyarakat Kazakhstan.

(Baca juga: Hasil Lengkap Undian Fase Grup Liga Champions 2015-2016)

"Ini kemenangan yang besar bagi Astana dan seluruh pecinta sepakbola Kazakhstan. Kami merayakannya dan sukacita yang besar. Saya menjadi orang pertama yang harus memberi selamat kepada para pemain atas prestasi yang luar biasa ini, begitu pula kepada para fans, staf pelatih dan semua orang di klub ini," ungkap Stoilov, seperti dilansir laman resmi UEFA.

Sementara itu keberhasilan Astana seakan menjadi pembalasan dua musim lalu, saat wakil Kazakhstan lainnya, Shakhter Karagandy gagal melaju ke fase grup setelah dihentikan Celtic di babak play-off. Sedangkan Astana gagal tampil di kompetisi Eropa musim lalu usai dihancurkan Villarreal dengan agregat 7-0 di play-off Liga Europa.

Kejutan juga terjadi saat wakil Belarusia BATE Borisov sukses melewati hadangan raksasa Serbia, Partizan Belgrade. Bermain dengan modal kemenangan 1-0 buah dari pertemuan di leg pertama, BATE menegaskan kekuatannya setelah Igor Stasevich menjebol gawang tuan rumah kawalan Zivko Zivkovic di menit ke-25.

Partizan yang diharuskan mencetak tiga gol balasan mencoba bangkit di babak kedua, dan upaya mereka tampak membuahkan hasil menyusul terciptanya gol bunuh diri full-back Maksim Zhavnerchik di menit ke-74, serta gol dari pemain pengganti Ivan Saponjic di masa injury time. Namun raksasa Serbia itu harus mengubur mimpinya lantaran gagal mencetak gol ketiga di waktu tersisa dan terpaksa menyerahkan tiket kelolosan kepada BATE.

Klub non unggulan lain yang sukses memesan tiket ke fase grup adalah Maccabi Tel Aviv yang untuk kali kedua dalam sejarah klub menembus fase grup Liga Champions. Hasil imbang 1-1 saat menjamu Basel sukses mengantarkan kampiun Israel itu ke putaran final dengan total agregat 3-3, unggul produktivitas gol tandang ke Swiss sepekan sebelumnya di mana meraih hasil 2-2.

(Baca juga: Klub kejutan di Liga Champions)

Sedangkan di laga lain, ambisi Celtic yang lebih diunggulan untuk menembus babak utama harus pupus usai menelan kekalahan 2-0 di markas Malmo. Sepasang gol Malmo yang dicetak Markus Rosenberg dan bunuh diri Dedryck Boyata, sudah cukup untuk mengantarkan wakil Swedia itu melenggang dengan agregat kemenangan 4-3. Liga Champions sekali lagi membuktikan sebagai tempatnya klub-klub kecil untuk memberikan kejutan, patut ditunggu sampai sejauh mana para kejutan ini mampu bertahan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.4065 seconds (0.1#10.140)