Gelar Aksi, Ini Empat Poin Tuntutan Bonek 1927

SURABAYA - Bonek 1927, kelompok suporter Persebaya Surabaya hari ini menggelar aksi protes penggunaan nama 'Persebaya' pada klub Persebaya United yang ikut turnamen Piala Presiden. Dalam aksinya, Bonek menuntut empat poin.

Ketua Presidium Bonek 1927, Andie Peci mengatakan, aksi tersebut sengaja digelar di kantor-kantor perusahaan yang dianggap terafiliasi dengan Mahaka Group. Mahaka sendiri merupakan promotor turnamen Piala Presiden 2015 yang berencana memutar kompetisi akhir bulan ini.

Dalam aksinya, Bonek 1927 tidak hanya menolak penggunaan nama 'Persebaya' pada klub Persebaya United dan masih ada beberapa tuntutan lainnya. Berikut .empat poin yang dituntut Bonek 1927, Jumat (28/8/2015).

1. Kembalikan hak dan sejarah Persebaya yang dirampas oleh PSSI
2. Menolak pemakaian nama 'Persebaya United' dalam Piala Presiden karena bertentangan dengan sejarah dan hukum.
3. Tangkap dan adili mafia sepak bola di Indonesia.
4. Bentuk Federasi Sepak bola Indonesia yang bersih, jujur dan bermartabat.

Andie Pecie menjelaskan, aksi tersebut hanya akan digelar di Surabaya, tepatnya di kantor-kantor yang dianggap berhubungan dengan Mahaka Sports seperti Restoran Hanamasa, Restoran Pronto, Gen FM dan Astra Internasional. "Rencananya aksi ini akan terus berlanjut hingga Minggu (30/8/2015)," kata Andie.

Aksi unjuk rasa Bonek1927 bermula pada tahun 2010, ketika Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Nurdin Halid mengirim surat kepada Wisnu Wardana untuk menggunakan nama Persebaya Surabaya dalam kompetisi Divisi Utama yang digelar PSSI, namun dengan menggunakan semua nama pemain dari klub Kutai Barat.

Sejak saat itu Bonek1927 menganggap Persebaya Surabaya sebagai tim yang berbeda dengan yang sebelumnya mereka dukung. Menurut Andie, sejak saat itu pula Bonek1927 melakukan aksi boikot dengan berhenti menonton Persebaya bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo. (Baca juga : Bonek 1927 Tolak Nama 'Persebaya' di Piala Presiden)