Babak Belur, Persegres Pengin Menang di Laga Terakhir

Sabtu, 05 September 2015 - 16:55 WIB
Babak Belur, Persegres Pengin Menang di Laga Terakhir
Babak Belur, Persegres Pengin Menang di Laga Terakhir
A A A
MAKASSAR - Persegres Gresik United gagal mengulang sukses di QNB League silam. Di Piala Presiden 2015, Laskar Jaka Samudra babak belur dan harus tersingkir setelah dua pertandingan berakhir dengan kekalahan.
Persegres kebobolan enam gol dan hanya memasukkan satu gol saat dikalahkan PSM Makassar 3-0 dan Pusamania Borneo FC 3-1. Persegres dipastikan pulang walau masih harus menyisakan satu laga kontra Persipasi Bandung Raya.

Performa Persegres jelas sangat mengecewakan suporter Ultrasmania yang kadung banyak berharap. Apalagi sebelum berangkat ke Makassar, Laskar Joko Samudro menargetkan minimal bisa lolos ke babak selanjutnya.

Walau mencatat hasil buruk, baik manajemen dan pelatih nyatanya tidak terlalu kecewa. Mereka memaklumi kegagalan tersebut, salah satunya disebut karena kekuatan Persegres yang kalah mentereng dibanding kontestan lainnya.

"Kekuatan Persegres terbatas, terdiri dari pemain-pemain muda dan hanya satu pemain asing. Kalau membandingkan dengan kontestan lain, jelas kekuatan mereka lebih bagus. Jadi hasil ini bisa dimaklumi," ujar Manager Persegres Bagoez Cahyo Yuwono.

Dia malah memberikan apresiasi kepada para pemain yang telah berupaya maksimal di Makassar walau hasilnya masih jauh dari ekspektasi. Hasil ini dianggap sebagai pemanasan sebelum nanti serius membangun tim lagi untuk liga reguler.

Pelatih Persegres Liestiadi menyatakan timnya sudah memberikan permainan terbaik dan sesuai dengan persiapan yang dilakukan. Namun beratnya persaingan dan minimnya pengalaman di tim menjadi faktor yang mengganjal ambisi timnya.

"Pemain sudah menerjemahkan materi latihan dengan baik. Kinerja tim menurut saya juga tidak buruk. Memang harus diakui persaingan di Grup D sangat berat karena para pesaing sangat serius membangun kekuatan," ujar Liestiadi.

Hasil buruk Persegres tampaknya selaras dengan efisiensi yang sejak awal dilakukan tim ini. Tanpa menambah pemain lokal, Persegres cukup memakai Herman Dzumafo sebagai satu-satunya pemain asing. Itu berbeda dengan tim lain.

Hampir semua klub yang terlibat di Piala Presiden memenuhi kuota pemain asing. Pada akhirnya kualitas tim sangat menggambarkan bagaimana perbedaan kualitas Persegres dengan kontestan lain, merujuk pada laga kontra PSM dan Pusamania Borneo FC.

Lantas, apa langkah selanjutnya? "Kami ingin menang di pertandingan terakhir lawan Persipasi Bandung Raya. Bukan untuk gengsi atau apa, tapi lebih pada pemantapan tim. Karena saya menganggap ini sebagai persiapan menuju kompetisi yang sesungguhnya," tandas Liestiadi.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5068 seconds (0.1#10.140)