Persatu Ogah Asal-asalan Bangun Kekuatan Anyar

TUBAN - Skuat Persatu Tuban akan dipanggil kembali setelah diliburkan seusai Piala Kemerdekaan 2015. Para pemain akan dikumpulkan sebagai persiapan laga uji coba perayaan Ulang Tahun ke-40 Persatu.

Lawan yang didatangkan ke Tuban sesuai rencana adalah Persebaya Surabaya yang digawangi Mat Halil dkk. Paling lambat awal Oktober ini skuad Laskar Ronggolawe bakal dikumpulkan sebagai persiapan pertandingan. "Tim akan segera dikumpulkan, terutama pemain lama. Paling lambat awal Oktober sudah ada aktivitas latihan,"terang Fahmi Fikroni, Manajer Persatu Tuban.

Persatu juga tengah mempertimbangkan beberapa sosok yang bakal menjadi arsitek tim. Sejumlah pelatih telah mengirimkan curriculum vitae ke manajemen Persatu sebagai bukti ketertarikan menangani tim, di antaranya Mursyid Efendi, Putut Wijanarko, Puji Handoko dan Dino Sefrianto.

Selain pelatih, ada sejumlah pemain asing yang tertarik membela Persatu dalam waktu dekat, termasuk Osas Saha dan Julio Alcorse. Hingga kini manajemen masih menimbang nama-nama tersebut sebelum memutuskan statusnya di tim kebanggaan Ronggomania.

"Memang ada nama-nama pelatih dan pemain yang sudah masuk ke meja manajemen. Semua akan kami analisis dengan cermat dan memilih siapa yang paling cocok untuk Persatu. Walau proyeksinya belum ke kompetisi resmi, kami tak mau asal-asalan dalam rekrutmen," ujar Fahmi.

Persatu sebenarnya sangat berharap setelah seremoni ulang tahun nantinya bakal berlanjut ke kompetisi atau minimal ada turnamen, sehingga tim tidak terlalu lama vakum. Namun harapan itu tetap tergantung pada situasi sepak bola Indonesia.

"Harapan saya ada kelanjutan lagi setelah mengumpulkan tim untuk perayaan ulang tahun. Artinya tim tidak harus bubar lagi tapi ada turnamen yang diikuti. Saya yakin harapan saya ini sama dengan tim-tim lainnya yang sekarang sudah tak beraktivitas," tandas dia.

Persatu pada Agustus silam berkiprah di Piala Kemerdekaan dan bergabung Grup D bersama tim Jawa Timur lainnya di Stadion Wilis, Madiun. Sayang Danu Rosadhe dkk tidak mampu lolos dari fase grup dan harus meninggalkan turnamen lebih dini.