Demi Persib, Bobotoh Rela Antre Tiket dari Jam 2 Pagi

Kamis, 08 Oktober 2015 - 15:09 WIB
Demi Persib, Bobotoh Rela Antre Tiket dari Jam 2 Pagi
Demi Persib, Bobotoh Rela Antre Tiket dari Jam 2 Pagi
A A A
BANDUNG - Keinginan bobotoh untuk menyaksikan sekaligus memberikan dukungan pada Persib Bandung kontra Mitra Kukar dalam perebutan tiket final turnamen Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (10/10) nanti semakin tak terbendung. Hal itu terlihat dari antrian bobotoh yang terjadi di ‎beberapa outlet yang selama ini menjadi agen tiket Persib Bandung.

Padahal tiket yang diperjual belikan sudah habis terjual terhitung sejak beberapa hari yang lalu. Seperti yang terjadi di sekretariat Viking Persib Club (VPC)‎ Jalan Gurame Kota Bandung. Sekitar ratusan bobotoh rela menunggu untuk mendapatkan tiket pertandingan. Namun raut kekecewaan tergambarkan setelah Sekretariat VPC tak kunjung dibuka.

Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Oce Permana selaku penanggung jawab tiket di Pengcab ‎PSSI Kota Bandung langsung berinisiatif menjual tiketnya. Oce rela tiket yang seharusnya diperuntukkan untuk‎ mantan para penggawa Persib Bandung diberikan kepada bobotoh yang kabarnya sudah menunggu sejak pukul 02.00 WIB dini hari.

"Jadi Pengcab ini sebenarnya dikasih sekitar 800 tiket untuk semua tribun penonton, memang kemarin ada pesanan dari mantan pemain Persib dan bobotoh, tapi saya batalkan dan kasih ke bobotoh disini saja," ujar Oce, Kamis (8/10/2015).

Saat loket dibuka, tiket pun langsung ludes terjual dalam hitungan menit. Namun masih saja ada oknum bobotoh yang kurang senang, lantaran tidak kebagian tiket. "Saya juga tadi bilang. Masih ada sekitar 6 ribu tiket yang dijual di stadion pas hari H, jadi tidak usah panik," katanya.

Guna mengamankan suasana, 30 personel dari Polsek Lengkong diturunkan untuk menertibkan bobotoh yang masih bersikukuh untuk mendapatkan tiket. Oce mengaku bersyukur pihak kepolisian membantu mengamankan dan memberikan penjelasan kepada bobotoh. Sebab menurutnya, situasi di kawasan tersebut sempat tidak terkontrol.

"Harapan ke Panpel, kalau ada kelebihan mohon bantuan untuk dikeluarkan. Karena ini sudah tidak kekontrol. Dengan begini, Pengcab menjadi korban. Untung ada pihak kepolisian dari Polsek Lengkong, jadi bisa membantu menjelaskan ke bobotoh," jelasnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5746 seconds (0.1#10.140)