Ini Penyebab Laskar Wong Kito Bertahan di Solo

SOLO - Skuat Sriwijaya FC memilih bertahan di Solo daripada pulang ke Palembang. Belum jelasnya venue final Piala Presiden menjadi alasannya.

Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid menyatakan, tim tidak akan pulang ke Palembang. Lantaran ketidakjelasan venue laga final Piala Presiden yang akan dilakoni skuat.

"Tim Sriwijaya FC (SFC) tidak mungkin pulang ke Palembang lagi. Karena kita belum dapat kepastian bertanding di mana. Karena tim tidak harus bolak-balik lagi, mereka kelelahan. Lebih baik menjalankan recovery di Solo,"kata Faisal di hubungi melalui telepon pribadinnya.

Faisal juga sudah menghubungi pihak Mahaka Sports and Entertainment selaku promotor Piala Presiden. Ternyata kendala yang dihadapi pihak penyelengara terkait persoalan perizinan. Ditetapkannya tanggal 18 Oktober sebagai waktu dan laga Final diputar di Stadion Utama Gelora Bung Karno banyak mengalami kendala.

"Soal tanggal tidak ada permasalahan. Hanya izin tempat yang belum di acc oleh pihak keamanan. Di GBK terkendala suporter The Jack Mania yang menolak. Alternatifnya itu di Stadion Kapten Dipta Gianyar, Bali. Keputusan pasti besok atau lusa sekitar dua hari lagi,"paparnya.

Sementara itu, ditambahkan Sekertaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris dipilih menetapnya skuat Laskar Wong Kito di Solo merupakan keputusan tepat. Pasca bertanding di leg kedua, semua pemain mengalami kelelahan dan tidak mungkin melanjutkan perjalanan untuk kembali pulang ke Palembang.

"Kami pilih menunggu di Solo dan menjalani recovery di sini saja. Semua pemain kelelahan kalau untuk pulang ke Palembang,"tuturnya.

Menurut pria berkacamata ini, keputusan itu juga disepakati oleh jajaran pelatih dan pemain. Agar kondisi tim tetap bugar kontra Persib Bandung di laga final.

"Besok tim sudah latihan dan menjalani persiapan untuk laga final. Kita juga tidak memiliki waktu banyak untuk recovery dan persiapan. Persib mereka juga sudah menjalankan persiapan lebih awal tentunya,"pungkasnya.