Menpora Spanyol Desak Federasi La Liga Bongkar Skandal Clasico

Jum'at, 23 Oktober 2015 - 19:25 WIB
Menpora Spanyol Desak Federasi La Liga Bongkar Skandal Clasico
Menpora Spanyol Desak Federasi La Liga Bongkar Skandal Clasico
A A A
MADRID - Presiden Dewan Olahraga Tertinggi Spanyol (CSD), Miguel Cardenal yang juga menjabat Menteri Olahraga menilai tuduhan pengaturan skor pada laga big match El Clasico yang mempertemukan dua klub raksasa La Liga, Real Madrid kontra Barcelona sebagai hal serius yang harus ada penyelesaian. Ia juga mendukung asisten wasit yang mengaku mendapatkan tekanan untuk mendukung Madrid di laga El Clasico agar terus mengutarakan kebenaran.

(Baca Juga: Terbongkar, Wasit El Clasico Selalu Dapat Tekanan)

Seperti diketahui kemarin, Liga Spanyol dibuat gempar karena adanya laporan hakim garis ke kepolisian dan otoritas anti korupsi bahwa dirinya mendapatkan tekanan dari salah satu anggota Komite Teknik Wasit Spanyol untuk memihak salah satu klub dalam laga El Clasico, November nanti. Merespon skandal tersebut Miguel selaku Menteri Olahraga Spanyol memihak pihak terkait untuk memberi penjelasan.

"Saya pikir ini tuduhan yang sangat serius, sesuatu yang sangat mengkhawatirkan. Diperlukan klarifikasi secepatnya dan tindakan cepat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini. Saya harap Federasi Sepak bola Spanyol (RFEF) segera memberikan penjelasan apa yang di balik tuduhann tersebut," ucap Miguel Cardenal dilansir Espana, Jumat (23/10/2015).

Sejauh ini hakim garis yang menjadi korban, masih enggan membuka informasi seputar siapa aktor di Komite Teknik Wasit Spanyol yang menekannya untuk membuat Barcelona kalah di laga El Clasico. Berdasarkan keterangan dari pengacara hakim garis tersebut yang berinisial MD menyebutkan kliennya takut adanya pembalasan bila ia mengungkap sosok yang memberinya tekanan.

(Baca Juga: Tersangka Pengaturan Skor El Clasico Buka-bukaan)

Miguel sendiri mendesak agar yang mengajukan tuduhan segera memperjelas semuanya karena pihaknya dan lembaga terkait dijamin bakal memberikan dukungan penuh. "Pada tahun 2015 di Spanyol, Anda tidak lagi harus takut pada pembalasan. Dia akan mendapatkan dukungan dari pemerintah, dewan olahraga dan pengadilan. Seharusnya dia mengatakan semua yang telah terjadi dan memberitahukan hal tersebut kepada pihak berwenang di olahraga untuk diambil tindakan serius," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5492 seconds (0.1#10.140)