Tiga Kuda Hitam Ancam Dua Klub Mapan di Malang

Selasa, 03 November 2015 - 15:29 WIB
Tiga Kuda Hitam Ancam Dua Klub Mapan di Malang
Tiga Kuda Hitam Ancam Dua Klub Mapan di Malang
A A A
MALANG - Saling sikut di Grup A bakal memunculkan dua tim mapan di turnamen Piala Jenderal Soedirman. Adalah Arema Cronus sebagai tuan rumah dan Sriwijaya FC yang menjadi tim paling diunggulkan lolos dari grup ini jika parameternya adalah pencapaian di turnamen sebelumnya.

Arema dan Sriwijaya FC sama-sama melenggang ke semifinal Piala Presiden 2015. Sebelumnya akhirnya Arema menyerah di fase tersebut. Sedangkan tiga kontestan lain, yakni Persegres Gresik United, Persipasi Bandung Raya dan Persija Jakarta layak dikategorikan sebagai kuda hitam.

Pada Piala Presiden silam, ketiganya tidak mampu lolos ke babak knock out alias terhenti di babak grup. Banyak yang menyebut Persija Jakarta setara dengan Arema dan Sriwijaya, namun tim berjuluk Macan Kemayoran tampaknya masih belum benar-benar meyakinkan.

Apalagi baru saja mengalami pergantian pelatih dari Rahmad Darmawan ke Bambang Nurdiansyah. Belum mapannya kualitas Persija selama 2015 belum membuat mereka sejajar dengan tim sekelas Arema dan Sriwijaya FC. Bagaimana pendapat kontestan soal persaingan grup ini?

"Saya rasa persaingan tetap akan sulit. Kekuatan tim tentu akan berubah dibanding Piala Presiden, jadi potensi adanya kejutan tetap terbuka. Sebagai tuan rumah, Arema tidak boleh jemawa karena nyatanya kami pernah kesulitan di Piala Presiden," cetus Joko Susilo, Pelatih Arema Cronus.

Kendati disebut-sebut saingan terberat hanyalah Sriwijaya FC, Joko tidak menganggapnya demikian. Menurutnya Persija Jakarta, Persegres dan Persipasi Bandung Raya, datang tanpa beban dan bisa merepotkan di Stadion Kanjuruhan. "Kami tak berpikir soal unggulan," kata dia.

Persegres Gresik United juga memandang Grup A tidak akan mudah dan perlu kejutan untuk bisa melewati tim-tim besar macam Arema maupun Sriwijaya. Walau begitu, Pelatih Persegres Gresik United Widodo C Putro mengatakan tidak ada kata mustahil dalam sepak bola.

"Kalau kami percaya bisa melakukannya, tidak ada yang mustahil (lolos). Saya sudah melakukan persiapan dan akan memakai 23 pemain. Lawan di Malang memang berat, terutama Sriwijaya FC dan Arema Cronus. Jadi Persegres harus bekerja ekstra keras dan percaya bisa membuat kejutan," ujar Widodo.

Widodo sangat menyadari timnya hanya sekadar kuda hitam di Grup A, terutama setelah Laskar Jaka Samudra gagal total di Piala Presiden silam. Karena itu dirinya merasa tertantang untuk membalikkan anggapan bahwa Persegres hanya sekadar penggembira.

Dari Palembang, Pelatih Sriwijaya FC Benny Dolo saat dihubungi enggan timnya disebut paling superior ketika lagi-lagi harus kembali ke Malang. Tanpa banyak komentar, dia hanya menyebut persaingan hampir serupa dengan Piala Presiden lalu, alias tidak bisa dikatakan mudah.

"Ya kira-kira seperti sebelumnya (Piala Presiden). Sisi positifnya mungkin kami sebelumnya bisa lolos sebagai juara grup di Piala Presiden dan itu memberikan rasa percaya diri. Kita lihat saja nanti bagaimana persaingan di lapangan. Saya fokus dulu ke pembenahan tim," ujar Bendol, sapaan akrabnya
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8295 seconds (0.1#10.140)