Tragis, Keluarga Gelandang Timnas Prancis Jadi Korban Teror Paris

Selasa, 17 November 2015 - 15:14 WIB
Tragis, Keluarga Gelandang Timnas Prancis Jadi Korban Teror Paris
Tragis, Keluarga Gelandang Timnas Prancis Jadi Korban Teror Paris
A A A
LONDON - Gelandang Timnas Prancis, Lassana Diarra memastikan sepupunya yang bernama Asta Diakite menjadi korban tewas dalam serangan teror di Paris, akhir pekan kemarin. Diarra sendiri saat insiden itu terjadi tengah membela Prancis dalam laga persahabatan kontra Jerman yang dimana Stadion mereka juga jadi sasaran bom, ketika tiga orang tewas dalam ledakan di pintu Gerbang J Stadion Stade de France.

(Baca Juga: Stadion Wembley Bakal Sambut Hangat Timnas Prancis)

Mantan pemain Real Madrid, Chelsea, Arsenal dan kini bermain untuk klub Ligue 1, Marseille, menyerukan persatuan untuk melawan teror yang tidak mengenal warna kulit dan agama tersebut. "Kejadian mengerikan telah terjadi di Paris dan Saint-Denis, hal ini memberikan kesedihan yang sangat mendalam," ucap Diarra sesaat setelah kejadian.

"Seperti yang Anda tahu, secara pribadi saya terkena serangan ini. Sepupu saya Asta Diakite, adalah salah satu korban dari salah satu serangan yang terjadi di antara 100 warga Prancis tidak bersalah lainnya yang juga menjadi korban. Penting bagi kita semua untuk bersatu dalam melawan teror seperti ini," sambungnya.

Meski dalam keadaan berduka, namun Diarra tetap berlatih bersama Prancis dalam persiapan menghadapi Inggris dalam sebuah laga persahabatan di Stadion Wembley, dini hari nanti WIB. Aksi Diarra itu langsung membuat bos timnas Prancis, Didier Deschamps kagum dengan ketegaran anak asuhnya.

"Tentu saja kedua tim akan terpengaruh atas kejadian mengerikan di Paris. Di satu sisi, (Antoine) Griezmann merasa lega karena kakaknya berhasil selamat atas insiden penembakan yang terjadi di Bataclan konser. Sayangnya Lass tengah mengalami duka yang mendalam karena tewasnya salah seorang kerabat dekat," ucap Deschamps.

"Kami berhasil melalui semuanya secara bersama-sama. Saya pikir akan sangat hebat bila kami tetap bersama dalam kondisi seperti saat ini. Saya telah berbicara dengan kedua pemain dan mereka mengaku sanggup untuk tetap hadir di laga persahabatan. Lassana sangat kuat dan mengajarkan kami tentang solidaritas dan persatuan. Mengulang apa yang dikatakannya, sepak bola adalah olah raga yang tidak mengenal perbedaan warna kulit dan agama," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7648 seconds (0.1#10.140)