Hadapi Persib, Pelatih Pusamania Kehilangan Amunisi

Kamis, 26 November 2015 - 23:53 WIB
Hadapi Persib, Pelatih Pusamania Kehilangan Amunisi
Hadapi Persib, Pelatih Pusamania Kehilangan Amunisi
A A A
SIDOARJO - Pelatih Pusamania Borneo Kas Hartadi mengaku bertemu Persib Bandung di ajang Piala Jenderal Sudirman 2015 tak ubahnya sebuah partai final. Sayangnya, amunisi yang dimiliki dalam laga yang akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (27/11/2015), berkurang setelah dua pemainnya terkena akumulasi kartu kuning.

Inilah yang membuat sedikit pusing mantan juru taktik Sriwijaya FC tersebut. Pusamania dipastikan tidak akan diperkuat Lopicic dan Zulvin. "Jadi besok kita main tidak dengan kekuatan penuh. Tapi kita percaya pada penggantinya karena masih ada Sandi (Sute), Sultan (Samma) dan banyak pemain lainnya karena kekuatan kita merata,” ujar pelatih berusia 45 tahun itu ketika diwawancara di Hotel Western Papilio, Kamis (26/11/2015), seperti dikutip dari Simamaung.

“Kalau di posisi Zulvin mungkin bisa diganti Yus (Arfandi) dan Diego (Michiels) tergantung siapa yang dalam kondisi terbaik lah,” sambung Kas Hartadi.

Bisa dikatakan misi yang diemban Kas Hartadi terbilang berat. Ia menjadi pelatih setelah menggantikan Iwan Setiawan yang mengundurkan diri setelah timnya dikalahkan PS TNI. Karenanya taktik dan strategi yang diinginkan belum bisa diadopsi anak asuhnya.

Inilah yang membedakan dirinya dengan Djadjang Nurdjaman. Meski banyak pemain yang hilang, namun Djadjang sudah dua tahun memainkan skema yang sama. “Persib memang hebat, mereka juara ISL dan Piala Presiden jadi pasti akan sulit dikalahkan. Saya pikir mereka tetap tim terbaik meski tidak ada Vlado dan Zulham tapi tetap terbaik,” terang Kas.

Sejauh ini catatan pertandingan masih menjadi milik Persib. Tapi, Kas Hartadi enggan memikirkan soal catatan tersebut. Menurutnya, terpenting sekarang anak asuhnya harus tampil ngotot dan merebut kemenangan. Meraih tiga poin menjadi bukti tim mana yang terbaik di antara mereka.

“Semua pertandingan adalah kunci seperti final dan itu bagus sekali. Waktu Piala Presiden pernah ketemu di Samarinda dan Bandung, sekarang penetuan karena di tempat netral. Ini kalau besok ada tim bisa menang peluang lolos 8 besar terbuka,” pungkasnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8785 seconds (0.1#10.140)