La Nyalla Tersangka, PSSI Tegaskan Tak Ada KLB

Jum'at, 18 Maret 2016 - 06:16 WIB
La Nyalla Tersangka, PSSI Tegaskan Tak Ada KLB
La Nyalla Tersangka, PSSI Tegaskan Tak Ada KLB
A A A
JAKARTA - Penetapan tersangka terhadap La Nyalla Mattalitti tidak menggoyahkan posisinya sebagai ketua umum PSSI periode 2015-2019. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Azwan Karim menegaskan, tidak akan ada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, terkait status tersangka La Nyalla.

Azwan menjelaskan, apa yang sedang dijalani La Nyalla saat ini tidak bertentangan dengan statuta PSSI.
Permintaan digelarnya KLB terkait, memang langsung bermunculan setelah La Nyalla ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penggunaan dana hibah pada Kadin Jawa Tim untuk pembelian IPO (Initial Public Offering) Bank Jatim. Putusan itu pun dikeluarkan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, Rabu (16/3).

Dia menerangkan, jika status tersangka yang dialami La Nyalla sudah diketahui oleh seluruh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI dan status La Nyalla tidak akan berpengaruh bagi roda organisasi PSSI. Dirinya menambahkan, jika merujuk pasal 34 poin 4, seseorang harus mundur dari keanggotaan PSSI jika sudah berstatus terpidana.


''Karena kalau argumentasinya terkait dengan pasal 34 poin 4 itu ya harus convicted dulu atau terpidana dulu baru nanti harus mundur dari posisi anggota, tapi ini kan belum, ya, masih tersangka. Sama sekali tidak dan ini juga sudah kami laporkan ke FIFA dan AFC dan mereka juga sudah noted soal hal itu dan mereka juga selaras lah dengan statuta kami,” ungkap Azwan di kantor PSSI, Jakarta.


Terkait adanya seruan KLB, Azwan melihat hal tersebut tidak ada hubungannya. Penerus Joko Driyono sebagai Sekjen PSSI itu kembali menjabarkan seperti apa mekanisme KLB. Di mana KLB baru bisa dilakukan oleh 2/3 voter, dan 50 persen plus satu dari pada anggota. Dirinya menegaskan, jika sampai saat ini seluruh anggota PSSI tetap solid mendukung La Nyalla.


''Nggak ada hubungannya (KLB). Permasalahan KLB salah satu poin yang selalu diumbar-umbarkan oleh Pemerintah terutama Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga). Dari dulu, bukan hanya sekarang saja, dan mungkin titik kulminasinya sekarang, ya. Perlu saya sampaikan bahwa seluruh anggota terkait hal kemarin mendukung penuh PSSI beserta ketumnya, La Nyalla,” tutur Azwan.


''Sebelumnya juga anggota-anggota yang voter maupun non-voter sudah memberikan dukungan untuk tidak mendukung adanya KLB. Anggota kami sudah memegang 2/3 daripada voter untuk tidak melakukan KLB. Dan 50 persen plus satu untuk tidak melakukan KLB. Jadi, diskusi soal KLB ini saya rasa cukup sekian karena anggota-anggota tidak menginginkan adanya KLB,” lanjutnya.


Terkait komentar Juru Bicara (Jubir) Kemenpora, Gatot Dewa Broto, yang meminta La Nyalla bersikap seperti mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, (mundur karena terjerat korupsi) hal itu dinilai tidak ada korelasinya. Azwan malah meminta Gatot untuk mempelajari dulu bunyi-bunyi dari statute FIFA disitus resmi federasi sepak bola dunia tersebut.


''Blatter itu kasusnya terkait permasalahan sepak bola. Beliau tersandung FIFA codes of ethics ada lima pasal di situ yang beliau tersandung bersama Michel Platini. Itu terkait masalah sepak bola, tetapi Pak Nyalla tidak terkait dengan kasus sepak bola. Jadi itu tidak ada korelasinya,” papar Azwan.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8714 seconds (0.1#10.140)