Pelabuhan Patimban Diyakini Ampuh Tekan Ongkos Logistik

Senin, 02 Mei 2016 - 21:02 WIB
Pelabuhan Patimban Diyakini Ampuh Tekan Ongkos Logistik
Pelabuhan Patimban Diyakini Ampuh Tekan Ongkos Logistik
A A A
JAKARTA - Menteri Perindustrian, Saleh Husin meyakini, pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat akan mampu menekan ongkos logistik yang selama ini menjadi catatan buruk kegiatan investasi dan perindustrian di Tanah Air. Pasalnya, Pelabuhan Tanjung Priok sudah tidak bisa diandalkan lantaran lalu lintasnya sudah sangat padat.

"Ini akan mengurangi cost logsitik dari industri itu sendiri, karena saat ini angkutan menuju Tanjung Priok itu cukup mahal. Tentu dengan adanya pelabuhan baru ini dengan sendirinya akan menurunkan cost industri yang ada di sana," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/5/2016).

Dia mengatakan, pembangunan pelabuhan pengganti Cilamaya ini akan mempercepat pertumbuhan industri di Jawa Barat. Terlebih, kontribusi industri manufaktur di Jawa Barat terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional adalah sekitar 60%.

(Baca: Pelabuhan Patimban Bakal Disulap Jadi Sekelas Tanjung Priok)

Saleh menyebutkan, jika dulu pelaku usaha bisa tiga kali bolak-balik dalam satu hari ke Tanjung Priok, namun kini hanya bisa satu kali dalam satu hari lantaran padatnya lalu lintas di lokasi tersebut. Karena itu, Pelabuhan Patimban akan menjadi solusi bagi pelaku usaha untuk kegiatan ekspor dan impor mereka.

"Ya itu tadi yang mereka sampaikan, pelaku usaha biasanya bisa tiga kali bolak-balik dalam satu hari ke Tanjung Priok. Kalau ke Patimban sudah pasti bisa tiga kali dalam sehari. Waktu dulu-dulukan ke Priok bisa tiga kali angkutnya ,sekarang hanya sekali karena padat," imbuh dia.

Sejauh ini, tambah Politisi Partai Hanura ini, pengusaha ataupun industri tidak ada masalah dengan lokasi pembangunan pelabuhan. Untuk diingat, pelabuhan ini sebelumnya akan dibangun di Cilamaya, Jawa Barat. Namun, hal tersebut urung dilakukan lantaran mendapat protes dari PT Pertamina (Persero) karena lokasinya bersinggungan dengan aktivitas migas di Offshore North West Java (ONWJ).

Menurutnya, lokasi di Patimban tersebut sudah tepat lantaran berlawanan arus dengan kemacetan. Selain itu, lokasinya juga tidak jauh dari pusat industri di Karawang dan sekitarnya.

"Enggak ada masalah (lokasi baru di Patimban), artinya kan lawan arah (dari kemacetan) jadi lebih cepat, jaraknya juga kalau dilihat tadi juga sama kok 70 km dari titik lokasi Karawang dan sekitarnya itu sama, tapi waktu tempuh lebih cepat karena lawan arah," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6309 seconds (0.1#10.140)