Gerardo Martino Ngotot Argentina Seharusnya Jadi Juara Copa America

Senin, 27 Juni 2016 - 13:14 WIB
Gerardo Martino Ngotot Argentina Seharusnya Jadi Juara Copa America
Gerardo Martino Ngotot Argentina Seharusnya Jadi Juara Copa America
A A A
NEW JERSEY - Pelatih Argentina, Gerardo Martino, masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia terus mengatakan kalau La Albiceleste yang pantas memenangi Copa America Centenario 2016.

Untuk kali kedua secara beruntun, Martino menelan kegagalan di panggung dan level yang sama. Pelatih berusia 53 tahun itu sempat dibuat menangis karena Argentina kalah 1-4 (0-0) dari Chile dalam adu pinalti saat final Copa America 2015.

Sekarang, Martino mengalami deja vu. Harapan menggelar pesta di MetLife Stadium, Senin (27/6/2016), justru berujung tangis. Negeri Tango tersungkur karena lagi-lagi kalah dari Chile saat adu pinalti. Angel Di Maria dkk takluk 2-4 setelah bermain 0-0 pada waktu reguler dan perpanjangan waktu.

“Tidak mudah menjelaskan apa yang terjadi. Argentina harusnya memenangi pertandingan ini. Tentu saja ini menyakitkan. Kalah lagi (di final) terlalu menyakitkan untuk dialami. Saya paham dengan kekecewaan karena gagal merebut gelar. Soalnya, ada ekspektasi besar,” jelas Martino.

Apa yang menimpa Argentina di partai penentu tidak ubahnya anti-klimak. Mereka begitu perkasa saat penyisihan Grup D dengan catatan sempurna. Argentina memuncaki klasemen dengan sembilan angka, dan mencetak 10 gol serta kemasukan satu gol. Mereka bahkan mampu menundukan Chile 2-1.

Di babak gugur Argentina juga terus menang besar. Mereka mencukur Venezuela 4-1 saat perempat final. Lalu melumat tuan rumah Amerika Serikat (AS) empat gol tanpa balas di semifinal. Dalam perjalanannya ke final, ada sembilan pemain Argentina yang menyumbang gol. Messi tersubur dengan lima gol, diikuti Gonzalo Higuain (4 gol).

Tapi, semua itu tidak terlihat di laga pamungkas. Argentina tidak mampu merobek jala Chile selama 120 menit bertanding. “Setelah Marcos Rojo mendapat kartu merah, kami sedikit kesulitan menguasai bola. Tapi, para pemain tidak punya alasan untuk tidak terus mencoba. Kami terus berusaha hingga menit terakhir,” pungkas Martino.

Belum diketahui apakah Martino akan terus memangku jabatanya setelah kegagalan ini. Tapi, ada kemungkinan mantan pelatih Barcelona tetap dipertahankan karena masih punya kontrak hingga 8 Juli 2018.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7010 seconds (0.1#10.140)