Pejabat Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Teken Pakta Integritas

Kamis, 21 Juli 2016 - 01:22 WIB
Pejabat Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Teken Pakta Integritas
Pejabat Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Teken Pakta Integritas
A A A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera menerapkan sistem layanan tunggal berbasis internet (Inaportnet) di pelabuhan Tanjung Perak pada 1 Agustus 2016.

Sebelum resmi diberlakukan, para pejabat Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak menandatangani Pakta Integritas Penerapan Sistem Inaportnet khusus Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Poin penting dalam pakta integritas tersebut, pelaksanakan secara konsisten implementasi aplikasi Inaportnet di wilayah kerja secara baik, perlakukan sosialisasi terkait dengan implementasi Inaportnet, dan memastikan bisnis proses Inaportnet berjalan sesuai prosedur.

Selain itu, memantau atau memonitoring skema help desk yang sedang berjalan, melakukan survei sebagai alat mengukur efektivitas implementasi Inaportnet, mengumpulkan issue terkait Inaportnet di daerah untuk dilaporkan ke pusat dan memfasilitasi pemecahan solusi, dan menjembatani change management pusat dengan user di daerah.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Tonny Budiono mengatakan, penandatanganan pakta integritas merupakan wujud dari kewajiban, komitmen dan tanggung moral sebagai abdi negara yang disumpah dan bersedia menanggung segala konsekuensi dan sanksi serta dilepas dari jabatan sesuai peraturan perundang-undangan.

Menurutnya, penerapan Inaportnet untuk meningkatkan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan agar dapat berjalan cepat, valid, transparan, dan terstandar serta biaya minimal. Sehingga, dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di Indonesia.

"Penerapan Inaportnet di pelabuhan telah menjadi Quick Win Menteri Perhubungan yang harus diterapkan di 16 pelabuhan di Indonesia," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Dalam pelaksanaannya, penerapan Inaportnet di pelabuhan harus didukung beberapa sistem lainnya seperti Sistem Informasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (SIMLALA), Sistem Kapal (Aplikasi Pendaftaran Kapal Online, Aplikasi Sertifikasi Pelaut), dan Sistem Informasi Kepelabuhanan, serta Sistem yang ada pada Badan Usaha Pelabuhan (BUP).

Tonny meminta para direktur di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut beserta jajarannya bersama Pusat Teknologi Informatisi dan Komunikasi Perhubungan serta para pelaku penerapan sistem Inaportnet untuk mendalami dan menghayati serta menindaklanjuti sistem ini dengan usaha keras bersama.

"Saya tegaskan kembali untuk semua pihak terkait harus berkomitmen dan bekerja keras untuk mewujudkan pembangunan dan pengembangan aplikasi berbasis online, seperti Inaportnet, SIMLALA, SIM Kapal, dan SIM Kepelabuhanan yang andal dan terintegrasi dengan baik," tandasnya.

Sistem Inaportnet ini rencananya akan diterapkan pada 16 secara bertahap, yaitu:

1) Tahap Pertama target paling akhir 1 September 2016 dengan rincian pelabuhan sebagai berikut:
a) Pelabuhan Makassar telah launching 1 Juni 2016
b) Pelabuhan Belawan telah launching 1 Juli 2016
c) Pelabuhan Tanjung Perak dengan target 1 Agustus 2016
d) Pelabuhan Tanjung Priok dengan target 1 September 2016.

2) Tahap Kedua target 1 November 2016 dengan rincian pelabuhan sebagai berikut:
a) Pelabuhan Bitung
b) Pelabuhan Balikpapan
c) Pelabuhan Ambon

3) Tahap Ketiga target 1 Desember 2016 dengan rincian pelabuhan sebagai berikut:
a) Pelabuhan Tanjung Emas
b) Pelabuhan Banjarmasin

4) Tahap Keempat target 1 Januari 2017 dengan rincian pelabuhan sebagai berikut
a) Pelabuhan Dumai
b) Pelabuhan Banten
c) Pelabuhan Panjang
d) Pelabuhan Manggar
e) Pelabuhan Tanjung Uban dengan target.

5) Tahap Kelima dengan rincian pelabuhan sebagai berikut:
a) Pelabuhan Batam
b) Pelabuhan Sorong
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6998 seconds (0.1#10.140)