Nasib Pelatih Arema, Tak Ditentukan Hasil Lawan Persib

MALANG - Posisi Pelatih Milomir 'Milo' Seslija masih aman kendati performa Arema Cronus merosot jelang akhir putaran pertama Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Manajemen tidak ada rencana melakukan pergantian pelatih apapun hasil melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (27/8/2016).

Itu berarti tidak ada perubahan sama sekali di jajaran pelatih sekaligus pemain lokal. Perubahan di Arema kemungkinan hanya pemain asing yang masih terus dievaluasi kinerjanya hingga pertandingan terakhir lawan Persib Bandung.

Arema harus menghadapi pertandingan berat yakni mengunjungi markas Persib Bandung yang akan menjadi penentu juara paruh musim. Jika tidak berhasil meraih angka penuh, maka peluang untuk menggeser Madura United akan terbuang. (Baca juga: Duo Persib Eks Singo Edan Lewatkan Bigmatch Kontra Arema Cronus).

Bahkan jika Arema menang di Bandung pun, belum menjamin posisi puncak karena masih melihat hasil pertandingan Madura United lawan Barito Putera. Arema hanya bisa menjadi juara paruh musim jika menang di Bandung dan Madura United kalah dari Barito.

General Manager Arema Cronus sudah memastikan pihaknya tidak akan menyentuh kursi kepelatihan dalam evaluasi putaran pertama. "Tidak ada alaan untuk mengganti pelatih. Arema masih optimistis Milomir Seslija bisa membawa Arema ke posisi yang lebih baik," tutur Ruddy.

Walau begitu, manajemen tetap akan melakukan evaluasi terkait kinerja Milo selama putaran pertama. Terutama terkait menurunnya konsistensi Singo Edan selama ini hingga harus susah payah mempertahankan status pemuncak klasemen.

"Secara umum kinerjanya masih bagus, hanya saja memang Arema sering terganggu faktor nonteknis yakni cedera pemain. Jika di putaran kedua nanti kekuatan bisa lebih optimal dan cedera berkurang, kami yakin Arema lebih stabil," demikian Ruddy.

Sejak menangani Arema di ISC 2016, tim besutan Milomir Seslija tak pernah lepas dari cedera. Hampir semua pemain di tim pernah cedera, mulai yang parah seperti Dendi Santoso, Ahmad Bustomi, hingga Ahmad Nuviandani, hingga yang tarafnya minor.