Prestasi Jeblok, Persela dan Persegres Paling Sibuk di Pasar Transfer

Rabu, 24 Agustus 2016 - 15:49 WIB
Prestasi Jeblok, Persela dan Persegres Paling Sibuk di Pasar Transfer
Prestasi Jeblok, Persela dan Persegres Paling Sibuk di Pasar Transfer
A A A
GRESIK - Dua tim bertetangga dari pesisir utara Jawa Timur, Persela Lamongan dan Persegres Gresik United, bernasib sama musim ini. Keduanya jeblok di ISC 2016 dan hingga jelang putaran pertama usai masih kompak di papan bawah klasemen.

Persegres berada di posisi 17 dengan 14 poin, sedangkan Persela sebagai juru kunci di bawahnya dengan koleksi 10 angka. Keduanya juga menjalani kesibukan identik untuk putaran kedua nanti. Persegres dan Persela bakal paling aktif di bursa transfer dibanding tim Jawa Timur lainnya.

Tim lain seperti Arema Cronus, Madura United, serta Bhayangkara Surabaya United (BSU) relatif sudah mapan dan diprediksi hanya menambah dua-tiga pemain saja. Berbeda dengan Persela yang masih memiliki agenda menambal kekuatan dalam jumlah lebih besar.

Persegres misalnya, sudah melepas lima pemain pekan lalu dan masih mencari legiun asing pengganti Eduardo Maciel yang mundur karena cedera. Berdasar rencana manajemen, setidaknya ada empat pemain anyar yang akan didaftarkan untuk putaran kedua nanti.

Kekuatan Persegres memang sangat terbatas di akhir putaran kedua ini. Terutama stok lokal yang membutuhkan tambahan kekuatan di setiap posisi, sehingga tak heran Laskar Jaka Samudra jauh hari telah mendengungkan perombakan besar di penghujung putaran pertama.

"Jumlah tambahan pemain untuk putaran dua masih belum bisa dipastikan, karena tergantung kebutuhan. Namun yang jelas Persegres butuh beberapa pemain baru untuk memperbaiki kekuatan. Nanti pelatih yang akan memberikan gambaran jelas soal kebutuhannya,"kata Manager Persegres Bagoes Cahyo Yuwono.

Sekarang ini sudah ada empat pemain lokal dari ISC B dan satu pemain asing yang menjalani seleksi di Stadion Petrokimia. Persegres di tengah musim ini memang mengincar pemain muda yang belum ternama karena harus menyesuaikan dengan budget transfer.

Situasi hampir serupa juga dihadapi Persela yang tidak menyisakan satu pemain asing pun di laga terakhir putaran pertama. Setelah Kristian Adelmund mengundurkan diri, Laskar Joko Tingkir juga melepas Herman Dzumafo dan Jose Pedrosa Galan.

Persela bisa disebut sebagai tim paling sial dalam rekrutmen pemain asing musim ini. Tidak satu pun dari empat pemain sesuai dengan ekspektasi pelatih maupun manajemen, termasuk Shane Malcolm yang bahkan sudah tak terpakai sejak kedatangan pelatih Sutan Harhara.

Herman Dzumafo yang sejatinya menjadi pilihan utama di tim inti Persela, nyatanya juga dibuang karena produktivitas yang terlampau rendah. Dari situasi tersebut, Persela memiliki tugas menambal empat pos yang sebelumnya ditempati pemain asing.

Proses seleksi sudah dilakukan dan tercatat ada empat pemain impor yang mengadu nasib di Stadion Surajaya sejak akhir pekan lalu. Itu belum termasuk kemungkinan menambah pemain lokal sebagai alternatif. Hanya saja manajemen belum memberikan kepastian soal penambahan pemain lokal.

"Sejauh ini seleksi terbatas pada pemain asing. Tapi bukan tidak mungkin nanti pelatih membutuhkan tambahan pemain lokal. Manajemen menyerahkan ke pelatih, bagaimana kebutuhan tim ke depannya. Mungkin setelah pertandingan terakhir putaran pertama, bisa fokus pada seleksi pemain baru," tutur Yunan Achmadi, Manajer Persela.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6051 seconds (0.1#10.140)