Dua Masalah Besar Hampiri Arema

MALANG - Arema Cronus belum bisa bernapas lega. Meski sudah mengalahkan PSM Makassar dan Persija Jakarta, tim asuhan Milomir Seslija masih harus berjuang keras menghadapi dua laga berat pada Oktober 2016.

Usai dikalahkan Persegres Gresik United 0-1, Arema berhasil bangkit di dua pertandingan berikutnya. Menghadapi PSM Makassar, Singo Edan menang 2-0. Setelah itu mereka makin mengamuk karena bisa mengalahkan Persija 4-1.

Namun Esteban Vizcarra Cs wajib hati-hati. Sebab pada 24 Oktober 2016 mereka harus melakoni laga tandang di markas Persipura Jayapura. Empat hari kemudian, Arema harus terbang ke Pulau Sumatera untuk menghadapi Semen Padang.

Menanggapi jadwal yang super padat ini, skuat Arema tidak diberikan jatah libur usai pertandingan kontra Persija. Mereka langsung mempersiapkan diri agar bisa maksimal di dua laga tandang.

"Oleh karena itu, tim tidak banyak istirahat. Setelah pertandingan lawan Persija langsung latihan atau tak ada libur," kata Joko Susilo, Asisten Pelatih Arema.

Pria yang akrab disapa Gethuk tersebut yakin dua kemenangan beruntun menjadikan mental para pemain berada dalam kondisi bagus. Namun dirinya juga harus paham, fisik skuat Arema akan terkuras karena menempuh perjalanan yang sangat jauh dan bermain dua pertandingan dalam waktu singkat bukanlah pekerjaan mudah.

"Tentu secara mental memberi efek bagus untuk tim. Hanya saja Arema harus ingat bahwa lawan berikutnya tak gampang," tuturnya.

Selain jadwal pertandingan, Arema juga dipusingkan dengan masalah cedera yang dialami Marcio Teruel. Sang pemain harus menjalani operasi dan istirahat total hingga kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) berakhir.

"Kami akan bertanya ke operator kompetisi apakah bisa mengganti pemain asing yang cedera. Marcio Teruel terpaksa tidak bisa melanjutkan kontraknya di Arema karena dia cedera yang mengharuskan istirahat hingga kompetisi selesai," kata Ruddy Widodo, General Manager Arema.

Saat ini tim berlogo singa itu hanya mengandalkan tiga pemain asing. Mereka adalah Goran Ganchev (Makedonia), Nick Kalmar (Australia) dan Esteban Vizcarra (Argentina).