Carnyx Terompet Aneh Bangsa Celtic yang Bikin Mental Musuh Ciut

LONDON - Carnyx adalah alat musik kuningan yang digunakan sebagai senjata perang psikologis oleh bangsa Celtic kuno antara tahun 300 SM dan 200AD. Carnyx pernah tersebar luas di sebagian besar Eropa, meskipun hanya sekitar selusin fragmen yang diketahui.

Carnyx dibawa oleh sekelompok tentara bayaran Celtic, saat serangan terhadap tempat suci Yunani di Delphi pada 279 SM. Mereka menantang pasukan Julius Caesar di Gaul, dan dihadapi Claudius ketika dia menginvasi Inggris .

Carnyx sempat ditampilkan pada patung Buddha di India, bukti hubungan yang sangat jauh dari dunia Zaman Besi. Namun, mereka tidak hanya digunakan oleh Celtic, mereka juga digunakan oleh orang Dasia di Rumania modern.



Carnyx sebuah tabung perunggu tipis sepanjang 12 kaki (3,6 meter) dan melengkung siku-siku di kedua ujungnya membentuk Carnyx. Ujung bawahnya diakhiri dengan corong, dan ujung atasnya melebar menjadi lonceng yang biasanya dihias agar terlihat seperti milik babi hutan.

Sejarawan percaya itu Carnyx memiliki lidah yang mengepak ke atas dan ke bawah, menambah kebisingan yang dihasilkan oleh instrumen tersebut. Carnyx digunakan tegak sehingga lonceng kepala babi hutan menonjol jauh di atas kepala prajurit.

“Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan lebih banyak kebisingan dan kebingungan di medan perang,” tulis laman Arkeonews, Senin (10/7/2023).

Sejarawan Yunani Polybius (206-126BC) sangat terkesan dengan kegaduhan tentara Gallic dan suara carnyx. “Terdapat banyak terompet dan peniup terompet sehingga seluruh tentara meneriakkan teriakan perangnya pada saat yang sama,” katanya.



Sejarawan Romawi Diodorus Siculus menulis bahwa terompet Carnyx juga dari jenis yang aneh dan biadab yang menghasilkan suara yang keras dan bergema yang cocok untuk mengacaukan pertempuran. Suara yang dihasilkan membuat ciut mental tentara musuh yang berada di medan perang.