Robert Putar Otak, Kualitas PSM Timpang Saat Ditinggal Pilar Inti

Minggu, 23 Oktober 2016 - 19:43 WIB
Robert Putar Otak, Kualitas PSM Timpang Saat Ditinggal Pilar Inti
Robert Putar Otak, Kualitas PSM Timpang Saat Ditinggal Pilar Inti
A A A
MAKASSAR - Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts putar otak lebih keras mencari strategi terbaik saat ditinggal pilar inti. PSM kedodoran saat menurunkan pemain pelapis dalam laga Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.

Kualitas pemain pelapis dan pilar inti masih tidak seimbang sehingga membuat tim kepelatihan harus mencari komposisi tepat meramu skuadnya. Timpangnya keseimbangan tim terlihat saat PSM dipermalukan Pusamania Borneo FC (PBFC) 1-4 di Stadion Segiri Samarinda, Jumat (21/10/2016).

Pada laga itu, tim kepelatihan banyak melakukan rotasi lantaran sejumlah pilar utamanya absen. Dua pemain dipanggil pemusatan latihan tim nasional Indonesia yaitu Ferdinand Sinaga dan Rizky Pellu. Sedangkan playmaker andalanya Willem Jan Pluim absen karena akumulasi kartu, termasuk bomber andalan Luiz Ricardo yang dalam masa pemulihan cedera.

Kondisi tersebut membuat Robert bereksperimen dengan menggunakan skema parkir bus dengan mengandalkan empat pemain yang berposisi sebagai center bek, yakni Ronald Hikspoors dan Kwon Jun dipasang sebagai gelandang bertahan dan di lapis Ardan Aras serta Achmad Hisyam Tolle di center bek.

Sementara di posisi sayap pertahanan mereka mempercayakan kepada Wasiyat Hasbullah dan Zulvin Zamrun. Namun, formasi ini kacau di babak kedua, meski tim Juku Eja sempat unggul pada menit ke-11 melalui sekma serangan balik yang dicetak oleh Muchlis Hadi. Di babak kedua, tuan rumah berhasil membalikkan keadaan dengan mencetak empat gol sekaligus, tiga diantaranya melalui skema tendangan bola mati.

Asisten Pelatih PSM Imran Amirullah menyadari betul kondisi tersebut, hanya saja menurutnya saat ini kompetisi sudah berjalan. "Jadi tim pelatih harus memaksimalkan saja pemain yang ada," katanya.

Sejauh ini, tim Juku Eja masih berada di posisi kesembilan dengan raihan 35 poin. Padahal, di putaran kedua ini Juku Eja diharap bisa masuk lima besar agar di kompetisi resmi nantinya bisa bersaing di papan atas.

CEO PSM Munafri Arifuddin mengatakan, memang tim butuh tambahan pemain. Hanya saja, dalam kondisi seperti ini hal tersebut bukan yang utama. "Memang masih butuh tambahan pemain, tapi hingga akhir putaran pertama ini diharap konsistensi permainan tim bisa lebih solid lagi karena ini yang penting," katanya.

Dia mengaku dipertandingan sebelumnya, tim kepelatihan melakukan eksperimen yang tidak diperkirakan, dan hal itu berjalan mulus di babak pertama. "Tapi setelah adanya insiden kartu merah, semuanya buyar," jelasnya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3582 seconds (0.1#10.140)