Lavezzi Dituduh Isap Ganja, Messi Pimpin Argentina Boikot Media

BUENOS AIRES - Lionel Messi memimpin pemain timnas Argentina untuk memboikot jumpa pers pascakemenangan Tim Tango 3-0 atas Kolombia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Conmebol, Rabu (16/11/2106). Boikot itu dlakukan terkait tuduhan jurnalis lokal terhadap striker Ezequiel Lavezzi.

Lavezzi, 31 tahun, tidak masuk dalam skuat Tango melawan Kolombia. Reporter Gabriel Anello dalam akun Twitter-nya menyebut Lavezzi dibuang dari skuat lantaran ketahuan mengisap ganja di pemusatan latihan jelang pertandingan. (Baca juga: Lionel Messi Jadi Bintang Kemenangan Argentina Atas Kolombia)

"Lavezzi terlempar dari daftar pemain pengganti, besok karena merokok semalam di kamp latihan? Saya bertanya... hanya bertanya," demikian kicau Anello di Twitter.

Menyusul tuduhan itu, Lavezzi yang kini membela klub Liga China Hebei Cina Fortune bersumpah mengambil tindakan hukum terhadap wartawan tersebut. Lavezzi menyebut tuduhan palsu itu melukai perasaan keluarganya, sekaligus membahayakan pekerjaannya.

Persoalan itu juga memancing solidaritas rekan setim Lavezzi di timnas Argentina. Kapten Messi, yang memimpin 23 pemain dalam konferensi pers mengatakan dirinya bicara atas nama tim yang tengah diliputi perasaan tidak nyaman menyusul kekalahan dari Brasil dan perlakuan terhadap media.

"Kami memberitahukan Anda bahwa kami tidak akan lagi bicara dengan pers," kata Messi. "Tuduhan yang dibuat terhadap Lavezzi itu masalah besar. Kami menyesal langkah ini harus diambil, tapi kami tidak punya pilihan lain."

"Kami banyak dituduh. Itu menunjukkan sikap tidak menghormati padahal kami tidak pernah mengatakan apapun. Jika kami tidak menghentikan tuduhan itu sekarang, maka itu berarti kami tidak akan pernah menghentikan itu. Kami paham Anda akan terus mengkritik kami, itu tak masalah. Tetapi, ada beberapa yang mengusik kehidupan pribadi kami," ujar Messi.

"Kami katakan ini di depan semua orang, dan kami tidak mengeluarkan pernyataan. Kami tidak ingin bersembunyi dari siapa pun. Dalam dua minggu terakhir dipenuhi dengan serangan pribadi, bukan kritik sepak bola. Anda bisa mengkritik kami untuk menang atau kalah, tapi kalau sudah menyangkut masalah pribadi, kami akan mengambil sikap."