Tragedi Chapecoense, Ingatkan Bencana Manchester United 1958 hingga Timnas Zambia 1993

Selasa, 29 November 2016 - 16:40 WIB
Tragedi Chapecoense, Ingatkan Bencana Manchester United 1958 hingga Timnas Zambia 1993
Tragedi Chapecoense, Ingatkan Bencana Manchester United 1958 hingga Timnas Zambia 1993
A A A
MEDELLIN - Insiden jatuhnya pesawat yang ditumpangi rombongan klub sepak bola Brasil Chapecoense, mengingatkan pada sejumlah tragedi yang melibatkan pesepak bola dunia. Peristiwa yang paling terkenal dan terus dikenang adalah insiden yang melibatkan pemain klub Inggris Manchester United (MU) pada 6 Februari 1958.

Skuat MU yang dikenal dengan julukan Busby Babes itu mengalami kecelakaan saat lepas landas di Munich Airport, Jerman (Barat). Nahas lainnya juga dialami tim sepak bola Peru, Alianza Lima, pada 1987 dan timnas Zambia tahun 1993.

Rombongan pemain klub Chapecoense mengalami kecelakaan pesawat di kawasan pegunungan Kolombia, Senin (28/11/2016) atau Selasa (29/11/2016) WIB. Dikabarkan enam penumpang dari total 72 penumpang dan sembilan awak pesawat, selamat.

Pesawat Lamia BAE 146 yang ditumpangi skuat Chapecoense, jatuh setelah lepas landas dari Bolivia menuju Bandara Internasional Jose Maria Cordova, Medellin, Kolombia. (Baca juga: Pesawat Rombongan Klub Liga Brasil Jatuh di Kawasan Pegunungan Kolombia).

Berikut beberapa catatan yang kecelakaan pesawat yang melibatkan pesepak bola dan atlet cabang olahraga lainnya, seperti dilansir News18.com.

Manchester United, 1958
Pada 6 Februari 1958, pesawat British European Airways Penerbangan 609 jatuh saat take off dari landasan pacu Bandara Munich, Jerman (Barat). Tim sepak bola Manchester United yang dijuluki Busby Babes plus sejumlah suporter dan wartawan ada di dalam pesawat nahas itu.

Sebanyak 23 dari 44 orang di dalam pesawat meninggal dunia, termasuk beberapa pemain muda paling berbakat di dunia pada saat itu, dan pemain senior United William Augustine Whelan dan Thomas Taylor. MU baru kembali dari pertandingan Piala Champions di Belgrade, Yugoslavia, melawan Red Star Belgrade.

Timnas Zambia, 1993
Penerbangan Militer yang mengangkut tim nasional (timnas) sepak bola Zambia, yang dalam perjalanan menuju Senegal untuk melakoni kualifikasi Piala Dunia 1994, jatuh pada 27 April 1993. Semua 30 penumpang dan awak, termasuk 18 pemain, serta pelatih timnas meninggal dalam kecelakaan itu.

Ada masalah pada mesin pesawat, dan sudah tercatat saat berhenti di Kongo, namun penerbangan dilanjutkan dan beberapa menit setelah lepas landas menuju Gabon, salah satu mesin terbakar.

Alianza Lima, 1987
Dari 44 penumpang, terdiri pemain, manajer, staf klub Alianza Lima, pemandu sorak, dan kru yang ada dalam pesawat Fokker F27-400 itu, hanya pilot yang selamat. Pesawat jatuh ke Samudera Pasifik pada 8 Desember 1987. Tim ini kembali dari pertandingan Liga Peru dan saat membuat upaya pendaratan, pesawat terbang terlalu rendah dan terjun ke Samudera Pasifik.

Klub Hoki Es Lokomotiv Yaroslavl, 2011
Bencana terjadi 7 September 2011, saat pesawat yang membawa tim hoki es profesional Lokomotiv Yaroslavl, jatuh dekat kota Yaroslavl, Rusia. Sebanyak 43 dari 45 penumpang, termasuk seluruh pemain tim hoki es profesional Lokomotiv Yaroslavl meninggal di tempat. Satu penumpang meninggal lima hari kemudian di rumah sakit.

Tim Tinju Amatir Amerika Serikat, 1980
Kegagalan mekanis menyebabkan pesawat Polish Airlines jatuh di Warsawa, Polandia. Sebanyak 87 penumpang tewas, termasuk anggota tim tinju amatir AS tahun 1980, yang sudah lolos ke Olimpiade 1980 di Moskow, Rusia. AS kemudian memboikot Olimpiade Moskow 1980.

Tim Basket University of Evansville, 1977
Sebuah pesawat carteran Air Indiana Flight 216 yang membawa tim basket Evansville jatuh dalam hujan dan kabut di dekat Bandara Regional Evansville, pada 13 Desember 1977. Sebanyak 26 penumpang, termasuk anggota tim dan staf pelatih basket Evansville tewas di lokasi kecelakaan. Kecelakaan itu terjadi karena human error.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3849 seconds (0.1#10.140)