BFC Incar Dendy Lewat Jalur Polisi

Rabu, 21 Desember 2016 - 20:00 WIB
BFC Incar Dendy Lewat Jalur Polisi
BFC Incar Dendy Lewat Jalur Polisi
A A A
SURABAYA - Bhayangkara (FC) tampaknya masih tertarik mendatangkan pemain-pemain muda untuk musim depan. Salah satu nama yang masuk daftar incar BFC adalah Dendy Sulistiawan. Keinginan Dendy menjadi polisi sepertinya menjadi pintu masuk buat pemain musim ini bersinar bersama Persela Lamongan.

BFC sangat berpeluang mendapatkan Dendy karena pemain ini tertarik untuk masuk kepolisian. Jika cita-citanya menjadi polisi kesampaian, maka sefara otomatis striker berusia 20 tahun ini tidak bisa menolak untuk memperkuat tim yang sahamnya dikuasai Polri tersebut.

Menurut penuturan Asisten Manager BFC AKBP Sumardji, Dendy sempat berencana mengikuti pendidikan kepolisian pada 2016 lalu. Namun saat itu dia terlambat mendaftar karena tak mendapat banyak informasi. Direncanakan tahun depan Dendi baru mengikuti pendidikan.

"Ya, Dendy memang punya rencana untuk mengikuti pendidikan kepolisian, mungkin tahun 2017 nanti. Kalau memang demikian, dia akan memperkuat Bhayangkara FC. Sudah menjadi kewajiban bagi pemain yang tercatat sebagai anggota polisi untuk menjadi pemain BFC," kata Sumardji.

Kalau memang rencana itu berjalan mulus, pihak BFC akan menyurati Persela Lamongan untuk meminta izin kepada klub yang membesarkannya tersebut. Itu juga berlaku untuk pemain yang sebelumnya direkrut lewat jalur polisi.

Saat mendatangkan Antoni Putro Nugroho, BFC juga berkomunikasi dengan Arema Cronus sebagai pemiliknya. Meski saat itu kontrak Antoni masih belum kedaluwarsa, pada akhirnya Arema harus melepasnya untuk bergabung BFC di putaran kedua ISC 2016.

"Yang jelas kami pasti akan meminta izin kepada Persela Lamongan jika nantinya Dendy akan memperkuat Bhayangkara FC. Dendy Sulistyawan pemain muda dan sudah mendapatkan kepercayaan besar di Persela. Dia punya potensi untuk menjadi pemain hebat," tukas Sumardji.

Dendy sendiri menapaki fase baru dalam karirnya sejak Persela ditangani pelatih Sutan Harhara. Kala itu Sutan kerap memberinya kesempatan bermain di tim utama dan pada akhirnya penyerang asli Lamongan ini menjadi kekuatan inti hingga akhir musim.

Sementara itu, BFC hampir dipastikan tidak akan memperpanjang kontrak pelatih Ibnu Grahan setelah dinilai gagal membawa BFC ke posisi bergengsi ISC 2016. AKBP Sumardji mengatakan dengan gamblang bahwa kemungkinan mempertahankan Ibnu sangat kecil.

"Kami akan melakukan evaluasi besar akhir pekan ini. Memang belum ada keputusan soal status pelatih Ibnu Grahan, tapi kemungkinannya kecil untuk dipertahankan," kata dia. Hanya finish di posisi tujuh klasemen akhir ISC masih jauh dari harapan manajemen BFC yang ingin tim finish setidaknya empat besar.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6669 seconds (0.1#10.140)