Pengeluaran Melonjak Tinggi, Persiba Sibuk Cari Sponsor

BANTUL - Persiba Bantul tengah mengalami krisis pendanaan. Jelang hadapi kompetisi di tahun ini, Persiba membutuhkan biaya sekitar Rp3 miliar untuk menyusun kekuatan secara ideal.

Sebagai jalan keluarnya, manajemen Persiba coba mencari sponsor yang siap mendanai semua kebutuhan tim. Tidak tanggung-tanggung, mereka langsung melirik banyak pihak dan sejauh ini sudah ada tiga yang sedang melakukan penjajakan.

"Memang sudah mengarah ke sana, ada tiga sponsor (yang dijajaki). Besok saja (kalau sudah resmi). Kalau sekarang masih prematur," ujar Manajer Persiba, Endro Sulastomo.

Biaya pembentukan tim di tahun ini naik sekitar Rp700 juta. Nilai tersebut melonjak tinggi dibanding saat Persiba mengikuti Piala Kemerdekaan 2015 lalu.

Dengan dana yang besar, manajemen diyakini akan bekerja lebih keras agar Persiba bisa mengukir prestasi di kompetisi 2017. Tim berjuluk Laskar Sultan Agung ini berkaca dari kegagalannya di ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016 lalu. Ketika itu Persiba gugur di babak penyisihan grup. Padahal di pentas Piala Kemerdekaan, Persiba mampu menempatkan dirinya sebagi semifinalis.

"Kalau skema saya tetap. Pelatih tidak hanya lokal dan pemain nanti minimal seperti pemain di Piala Kemerdekaan lalu. Klub lain gencar incar pemain dan pelatih, ya tidak apa-apa. Kondisi Persiba memang lagi seperti ini tapi kami optimis bisa dapat sponsor untuk bentuk tim. Target kami tetap lolos, naik ISL," jelas Endro.

Saat ini jajaran pelatih sudah merekomendasikan 11 pemain untuk dipertahankan. Mereka adalah Bagus Ramadhani, David Armando, Erdin Pratama, Uko Wahyu, Syaiful Aris, Sarjono, Johan, Syaiful Lawenusa, Slamet Widodo, Wahudi dan Puthut Jati Purnomo. Sementara Saddam Sudarma yang diharapkan bertahan justru pindah ke pangkuan PSIS Semarang.