Antisipasi Kebocoran, Tiket PSIS Dilengkapi Barcode

Selasa, 20 Mei 2014 - 16:10 WIB
Antisipasi Kebocoran, Tiket PSIS Dilengkapi Barcode
Antisipasi Kebocoran, Tiket PSIS Dilengkapi Barcode
A A A
SEMARANG - Manajemen PSIS Semarang akan membenahi soal mekanisme tiket masuk Stadion Jatidiri pada putaran kedua nanti. Pasalnya, dari empat pertandingan laga kandang di putaran pertama Divisi Utama, pendapatan dari sektor tiket hasilnya belum sesuai harapan.
Dalam setiap kali pertandingan, pengurus menargetkan mampu untuk meraup Rp250 juta. Namun kenyataannya, kendati dalam setiap pertandingan tribune dipenuhi penonton, pendapatan tiket hanya mentok Rp150 juta.

Itu pun hanya dalam dua laga, yakni saat menjamu PSIR Rembang dan Persiku Kudus dalam pertandingan home terakhir putaran pertama. Pertandingan sisanya lebih kecil dari jumlah dua pertandingan tersebut. Sebagai upaya untuk mendongkrak dari sektor tiket, pintu B dan C di tribun Barat, nantinya akan dilengkapi barcode. Selama ini yang dilengkapi barcode hanya pintu A tribun Barat saja.

Direktur Utama PT. Mahesa Jenar Semarang Yoyok Sukawi menuturkan, sebelum laga perdana putaran kedua menjamu Persis Solo Sabtu (31/5), barcode di pintu B dan C sudah terpasang. Dengan tiket barcode, yang bisa masuk hanya satu orang. Kalaupun dua orang, itu hanya anak kecil di bawah usia 5 tahun.''Kalau tetap masuk, akan sesak. Kita tidak mau adu argumen dengan penonton,''ungkap pemilik nama asli AS Sukawijaya ini.

Pantauan di lapangan, petugas penjaga pintu masuk stadion di pintu C masih memberi toleransi kepada aparat yang membawa satu orang anaknya. Sementara bagi yang membawa dua orang, ditolak dengan halus kecuali aparat tersebut masuk sendirian.

Yoyok mengakui masih banyak terjadi kebocoran di tribun B dan C. Atas dasar itu, pada putaran kedua nanti akan semakin diperketat agar suporter memenuhi kewajibannya menyaksikan jalannya pertandingan.''Dari tiket ini, saya proyeksikan bisa memenuhi 50% kebutuhan tim sampai finis. Saya ingin menjalankan PSIS secara profesional murni,''tandasnya.

Sebagai bentuk pengelolaan secara profesional, putra mantan Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip ini mengklaim telah menolak adanya sumbangan dari luar kepada PSIS. Menurut dia, kalaupun akan memberikan sumbangan, bentuknya harus sponsorship. Karena pendanaan tim salah satunya diambilkan dari sponsorship dan tiket.''Jadi jelas, kita dapat bantuan. PSIS juga bisa membantu promosi sebagai mitra usaha,''paparnya.

Selain memperketat, pekerjaan rumah panitia pelaksana pada putaran kedua adalah pemberantasan calo karena selalu ada dalam setiap kali pertandingan. Ke depan, dia menegaskan akan melakukan tindakan tegas terhadap calo.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.4432 seconds (0.1#10.140)