Pesis Terganjal Masalah Kebugaran

Kamis, 17 Juli 2014 - 13:38 WIB
Pesis Terganjal Masalah Kebugaran
Pesis Terganjal Masalah Kebugaran
A A A
SOLO - Badai sedang menghantam Persis Solo. Memasuki bergulirnya kompetisi Divisi Utama setelah libur panjang karena puasa dan Lebaran, Laskar Sambernyawa terancam rapuh.

Fisik pemain dikhawatirkan tidak sesuai dengan kebutuhan tim. Persiapan yang dilakukan untuk menghadapi lanjutan kompetisi akan berjalan tidak efektif. Sebab, saat ini Ferry Anto dkk masih diliburkan oleh manajemen.

Para pemain diliburkan latihan karena pengurus sedang mengalami krisis keuangan. Tak pelak, program latihan yang seharusnya sudah berjalan sejak 7 Juli lalu pun mandek dan akan dimulai lagi pada 1 Agustus mendatang.

Sementara, pertandingan sudah menanti mereka. PSSI sudah menjadwalkan laga Persip Pekalongan kontra Persis Solo pada 8 Agustus 2014 di Stadion Kota Batik Pekalongan. Dengan waktu yang sangat mepet, hal ini akan sangat menyulitkan tim pelatih untuk membenahi fisik pemain.
Jika ditotal, pemain diliburkan selama tiga minggu dan latihan sepekan sebelum pertandingan resmi dimulai lagi.

“Kita hanya punya waktu empat hari untuk persiapan, tentu itu sangat tidak efektif, “ kata Pelatih Persis Widyantoro, kemarin.

Menurut Wiwid, begitu Widyantoro akrab disapa, sebenarnya ada selisih 7 hari sebelum pertandingan digelar. Karena merupakan pertandingan tandang, tim sebelum pertandingan harus sudah sampai di Pekalongan untuk mencoba lapangan, sehingga efektif hanya empat hari persiapan. “Kami minta para pemain agar tetap latihan sendiri di rumah,” jelasnya.

Menurut dia, sebenarnya para pemain sudah dikumpulkan pada 7 Juli lalu dan mengikuti latihan seperti biasanya. Namun demikian latihan tidak berjalan efektif, karena mereka belum menerima haknya sebagai pemain pada bulan Juni 2014. Pihaknya khawatir ini akan berimbas kepada psikologis pemain, apalagi ini mendekati Lebaran.

“Tapi bagaimana lagi, situasi sedang sulit. Manajemen sudah menyampaikan itu kepada pemain dan tim pelatih, bagaimanapun kami bisa memahami kesulitan manajemen,” papar mantan pemain BPD Jateng dan PSIS Semarang ini.

Persis sebenarnya pada putaran pertama lalu, hingga awal-awal putaran kedua tidak menemui masalah finansial. Kendati belum memiliki sponsor utama, tim yang dibentuk pada 1923 itu bisa mengarungi kompetisi baik kandang maupun tandang. Pasalnya, sebelum kompetisi dimulai, tim dengan jersey merah-merah itu kerap menggelar uji coba, baik dengan tim selevel maupun tim dari luar negeri Malaysia.

Dari hasil penjualan tiket pertandingan uji coba, setidaknya bisa sedikit membantu operasional tim. Begitu juga saat kompetisi resmi Divisi Utama dimulai, tiket penonton sangat membantu kebutuhan tim. Tapi, semenjak kompetisi Divisi Utama diliburkan sementara oleh PSSI pada 13 Juni lalu, Persis tidak ada pemasukan lagi dari sektor tiket.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6452 seconds (0.1#10.140)