Pelatih Soroti Tumpulnya Garuda Muda

JAKARTA - Tim Nasional (Timnas) U-23 menyisakan pekerjaan rumah setelah merampungkan tur bertajuk "Timnas U-23 Goes to Italy". PR utama Garuda Muda adalah mempertajam lini depan.

Total sebelas hari sudah timnas U-23 ada di Italia. Sejak tiba, Selasa (15/7), Andritany Ardhiyasa dkk telah merampungkan masa pelatihan nasional dan uji coba internasional di Negeri Piza itu. Seperti yang diketahui bersama selama di Italia, skuad Garuda Muda menggelar tiga uji coba kontra AS Roma, Lazio, dan Cagliari.

Dari tiga laga, Garuda Muda takluk semua. Yakni ditundukkan Il Lupi, julukan AS Roma, 1-3, (18/7). Rizky Pellu dkk kembali tumbang di hadapan klub ibu kota Italia lainnya, Lazio, 0-2, (20/7). Terakhir, giliran I Rossoblu, julukan Cagliari, yang melibas Timnas U-23 dua gol tanpa balas.

Melihat dari statistik yang ada, tujuh kali gawang skuad Garuda Muda harus dibobol tiga klub kontestan Serie A Italia, tersebut. Adapun satu-satunya gol timnas U-23 dicetak gelandang asal PSM Makassar, Rasyid Bakri, ke gawang Roma. Praktis, tidak ada satu pun pemain depan seperti Yandi Sofyan dan Aldaier Makatindu yang mampu mencatatkan namanya dipapan skor.

Tidak mampunya lini depan Timnas U-23 berbuat banyak pada tur Italia tersebut, ternyata juga dirisaukan pelatih Garuda Muda, Aji Santoso. Pelatih berusia 44 tahun kelahiran Malang, Jawa Timur, itu menyatakan, jika problem lini depan memang akan coba diperbaiki lagi kedepannya.

"Iya di situ (lini depan) memang akan jadi bahan evaluasi serius kami nantinya setelah tiba di Indonesia," ungkap Aji saat dihubung KORAN SINDO.

Tumpulnya lini depan Timnas U-23, sebetulnya bukan saat ini saja terjadi. Akan tetapi, hal itu sudah terjadi saat skuad Garuda Muda berlaga di ajang Piala AFF 2013 di Myanmar. Walau Timnas U-23 mampu melaju sampai partai pamungkas dan akhirnya gagal meraih emas karena ditaklukkan Thailand, catatan besar diberikan kepada lini depan Timnas U-23 yang saat itu masih ditukangi Rahmad Darmawan.