Arema Lupakan Eksperimen

Sabtu, 23 Agustus 2014 - 14:36 WIB
Arema Lupakan Eksperimen
Arema Lupakan Eksperimen
A A A
MALANG - Arema Cronus tampaknya tidak perlu lagi bereksperimen saat menjamu Sriwijaya FC, Minggu(24/8) malam, di Stadion Kanjuruhan. Mengalami inkonsistensi dalam penerapan pola 3-5-2, Arema berencana kembali lagi memakai skema 4-3-3.

Formasi 3-5-2 dipakai Arema Cronus dalam dua laga terakhir, yakni kontra Barito Putera dan Persita Tangerang. Hasilnya ternyata tak stabil. Menang besar di kandang Barito, skema yang sama kesulitan memenangkan laga versus Persita.

Saat ditahan Persita, Pelatih Arema Cronus Suharno sempat mengubah formasi menjadi 4-3-3 dan ada progres menarik. Inilah yang membuat dia terinspirasi melupakan eksperimen 3-5-2 dan kembali ke formasi yang telah dipatenkan sebelumnya yakni 4-3-3.

"Saya ingin tim lebih agresif dan terus memberikan tekanan dengan kombinasi serangan. Sriwijaya FC mungkin akan lebih defensif seperti Persita dan kami kurang begitu optimal ketika memakai 3-5-2 menghadapi tim bertahan," terang Suharno, Sabtu (23/8).

Kembalinya kapten Ahmad Bustomi jelas mendukung rencana pemakaian 4-3-3, karena lapangan tengah bakal lebih solid. Selama ini Singo Edan sangat kuat memakai formasi itu berkat kolaborasi Bustomi dan Gustavo Lopez, plus satu gelandang bertahan.

Menang adalah target mutlak bagi Arema yang tak terasa telah kehilangan enam angka di tiga pertandingan kandangnya. Sekaligus belum pernah menang di pertandingan home putaran dua, yakni dikalahkan Semen Padang, serta imbang lawan Persib Bandung dan Persita Tangerang.

"Ya, harus saya akui Arema kurang maksimal ketika bermain di kandang pada putaran dua. Sudah waktunya catatan itu diakhiri dan saya ingin anak-anak tidak terbebani karena belakangan selalu gagal menang di Kanjuruhan," tandas Suharno.

Dari kubu seberang, Sriwijaya FC sudah pasti akan susah payah mematahkan tuan rumah. Kalah beruntun menghadapi dua tim papan bawah, Persijap Jepara dan Persegres Gresik United, jelas bukan prestasi yang pantas dimaklumi.

Secara matematis sebenarnya Sriwijaya FC hampir mustahil bisa mendapat poin di hadapan Aremania, supporter Arema. Tapi kubu Sriwijaya melihat kemungkinan untuk bangkit masih ada walau tim terancam bakal compang-camping.

Kembalinya Lancine Kone memberikan tambahan power untuk Laskar Wong Kito. Tapi dalam waktu yang sama Sriwijaya menghadapi kondisi kurang menguntungkan terkait kebugaran pemain, yakni Anis Nabar, Firdaus Ramadhan serta Syakir Sulaiman.

"Ada beberapa pemain yang fisiknya kurang memadai dalam beberapa hari terakhir. Tapi saya tetap berharap komposisi tetap komplit. Berat menghadapi Arema, tapi ini menjadi tantangan tersendiri buat kami," demikian kata Subangkit, Pelatih Sriwijaya FC.

Pelatih asal Pasuruan ini juga masih menimbang apakah bermain defensif atau normal. Tampaknya dia memilih bermain normal karena bermain defensif di kandang Arema terkadang bukan pilihan terbaik. Walau pun pada praktiknya tetap mengandalkan serangan balik.

Arema Cronus (4-3-3):
Kurnia Meiga (gk), Benny Wahyudi, Thierry Gathuessi, Victor Igbonefo, Johan Alfarizie; Gustavo Lopez, Ahmad Bustomi, Gede Sukadana; Beto Goncalves, Cristian Gonzales, Samsul Arif.

Sriwijaya FC (4-5-1)
Selsius Gebze (gk); Abdoulaye Maiga, Ahmad Sumardi, M Hamzah, Jecky Arisandi; Asri Akbar, Vendry Mofu; Frank Ongfiang, Yohanis Nabar, Siswanto; Lancine Kone.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8288 seconds (0.1#10.140)