Doa Widyantoro

Selasa, 21 Oktober 2014 - 00:19 WIB
Doa Widyantoro
Doa Widyantoro
A A A
SEMARANG - Barangkali hanya keberuntungan dan keajaiban yang bisa menolong Persis Solo untuk bisa lolos ke semifinal. Laskar Sambernyawa yang moncer di fase grup dan babak 16 besar, justru terpuruk saat masuk delapan besar.

Saat ini Persis berada di peringkat ke-3, dari empat tim dengan mengantongi poin 4, di atas PSCS Cilacap dengan poin sama sebagai juru kunci. Adapun di peringkat kedua bertengger Martapura FC (7) dan Borneo FC (7). Masing-masing tim masih menyisakan dua kali pertandingan lagi, termasuk Persis kontra Martapura pada Selasa (22/10) di Stadion Manahan Solo dan tandang kontra Borneo FC (26/10).

Jika dalam dua pertandingan itu satu kali kalah, tamat sudah riwayat tim dengan jersey home merah-merah itu. Tapi jika dua kali memenangkan laga sisa, masih ada peluang, tinggal berhitung dengan head to head dan selisih gol.

“Peluang kita memang sangat tipis. Secara teknis, kami akan tetap maksimalkan dua pertandingan terakhir untuk bisa lolos,” kata Pelatih Persis Widyantoro, saat dihubungi Senin (20/10).

Dari evaluasi pertandingan terakhir kontra PSCS Cilacap, sebenarnya Persis bermain cukup bagus. Anak asuhnya tampil dengan semangat luar biasa untuk mencuri poin. Tapi lagi-lagi, pihaknya kembali pulang dengan tangan kosong saat laga away.
“Kami dapat penalti sehingga kalah 3-2, tapi saya no comment soal itu,” ujarnya.

Kendati untuk bisa lolos ke babak berikutnya cukup berat, mantan Pelatih PSS Sleman dan PPSM Sakti Magelang ini masih optimistis jika Tuhan tidak pernah tidur. Dengan segala daya dan upaya, anak asuhnya tetap akan all out untuk mengambil poin maksimal dalam dua laga sisa.

“Saya masih percaya Tuhanlah maha segala-galanya dan yang memutuskan. Manusia hanya bisa merencanakan,” kata pelatih asal Magelang itu.

Sekretaris Persis Sapto JP menyatakan di grup semua tim masih memiliki peluang, kendati Persis sangat tipis. Atas dasar itu, pihaknya berharap agar dalam laga sisa Persis bisa memboyong 6 poin. “Kalau di Grup N, sudah terlihat siapa yang paling berpeluang lolos,” katanya.

Dari beberapa laga yang telah dijalani Persis, Sapto mencium gelagat upaya untuk menjegal Persis hanya sampai di delapan besar.

Ini terlihat dari kepemimpinan sang pengadil lapangan yang sangat kontroversial dan adanya sanksi beberapa pemain atas larangan satu kali bertanding. “Gejalanya ada, indikasinya ada tapi benar atau tidak saya tidak tahu. Saat bermain kandang perdana lawan Borneo, kami sudah dirugikan wasit,” ucapnya.

Pihaknya bersyukur, saat laga kandang menghadapi Martapura, dua pemain belakang Rahmat Sabani dan Liswanto, dipastikan bisa tampil. “Liswanto itu cedera karena salah menumpu. Sementara Sabani akibat masalah engkel,” tuturnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5303 seconds (0.1#10.140)