Pertahanan Timnas Garuda Terburuk dalam 18 Tahun

Kamis, 27 November 2014 - 03:08 WIB
Pertahanan Timnas Garuda Terburuk dalam 18 Tahun
Pertahanan Timnas Garuda Terburuk dalam 18 Tahun
A A A
JAKARTA - Dua laga awal timnas Indonesia di Piala AFF 2014 ditandai dengan buruknya pertahanan. Melawan Laos pada pertandingan terakhir Grup A di Hang Day Stadium, Hanoi, Jumat (28/11), menjadi pekerjaan rumah Pelatih Alfred Riedl untuk membenahi lini belakang.

Enam gol dari dua laga yang bersarang ke gawang Kurnia Meiga menjadi torehan terburuk sepanjang 18 tahun keikutsertaan Indonesia. Sejak Piala AFF (dulu Piala Tiger) bergulir tahun 1996 sampai 2014, kemasukan enam gol dalam dua laga adalah yang paling banyak sepanjang sejarah.

Dimulai pada tahun 1996 sampai 2002, Indonesia maksimal hanya kemasukan dua gol dalam dua pertandingan awal. 1996 dan 2000 hanya kemasukan satu gol, 1998 dan 2002 Indonesia kemasukan dua gol dari dua laga. Malahan diedisi terakhir Piala Tiger sebelum berganti nama menjadi Piala AFF pada tahun 2004, gawang Indonesia clean sheet alias tanpa kebobolan.

Dari tahun 2007 sampai 2012, Indonesia kembali stabil hanya kebobolan paling banyak dua gol dari dua pertandingan awal di fase grup. Clean sheet kedua sepanjang sejarah kembali dirasakan Indonesia pada tahun 2008. Pada periode itu, Indonesia berhasil menang telak di dua laga pembuka. Yaitu dengan menundukan Myanmar, 0-3, dan Laos, 0-4.

Diberondong enam gol dalam dua laga awal, jelas memperlihatkan buruknya barisan belakan Indonesia. Diboyongnya pemain-pemain belakang seperti M. Roby, Zulkifli Syukur, Achmad Jufriyanto, Rizky Pora, Victor Igbonefo, dan Supardi Nasir, nyatanya belum bisa memberikan rasa aman bagi benteng pertahanan.

Dari sederet pemain belakang yang dibawa ke Vietnam, dua nama terakhir belum pernah diturunkan. Igbonefo dan Supardi sendiri memang tetap dibawa Riedl dan dimasukan ke dalam 22 nama skuad Indonesia yang diboyong ke Piala AFF 2014. Walau sebetulnya, bayang-bayang cedera sempat menghantui keduanya.

“Keduanya (Igbonefo dan Supardi) sudah dalam kondisi 100 %. Keduanya juga sudah saya rekomendasikan kepada pelatih kepala, bisa tampil saat Indonesia bertemu Vietnam. Tidak hanya keduanya, seluruh pemain yang dibawa ke Vietnam semuanya dalam kondisi yang bagus,” ungkap dokter timnas Indonesia, Dr Syarief Alwi, sebelum skuad Garuda bertolak ke Vietnam.

Optimisme Syarief soal kondisi 100 % para punggawa Indonesia, menjadi menguap setelah cederanya Imanuel Wanggai dan Sergio van Dijk. Terutama Wanggai, gelandang Persipura Jayapura itu sudah mendapatkan langsung cederanya di laga Indonesia kontra Vietnam . Padahal, Manu, biasa Wanggai disapa, baru tampil pada menit ke- 89.

Van Dijk dan Wanggai sendiri dipastikan jadi dua pemain Indonesia yang akan absen saat bertemu Laos di partai ketiga Grup A, Jumát (28/11). Absennya kedua pemain itu tentu semakin mempertebal problem yang menghinggapi Indonesia, selain membutuhkan keajaiban untuk bisa lolos ke semi final.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2040 seconds (0.1#10.140)