Enrique: Cuma 17? Itu Tidak Realistis...
A
A
A
BARCELONA - Pelatih Barcelona Luis Enrique meragukan efektivitas hukuman kepada 17 fans Real Madrid yang menggelorakan semangat anti-Barcelona dan Lionel Messi lewat nanyian. Bahkan, mantan pelatih AS Roma itu menganggap jumlah fans yang akan dihukum tidak realistis.
"Cuma 17? Kedengarannya bagus. Tapi, sebagai inisiatif anti-kekerasan itu tidak realistis. Jika kita mau menendang keluar suporter yang melakukan penghinaan, harus mulai dari cara kita," ujar Enrique kepada wartawan seusai Barcelona memetik kemenangan 5-1 atas Espanyol dalam lanjutan La Liga, di Camp Nou, Minggu (7/12/2014).
Madrid akan menghukum 17 suporternya yang diidentifikasi sebagai provokator dengan mengumandangkan lagu bernada penghinaan kepada Barcelona dan Messi saat Madrid menang 3-0 atas Celta Vigo di Santiago Bernabeu, Sabtu (6/12).
Enrique kecewa dengan tindakan fans Madrid yang dinilai akan memperburuk hubungan Barcelona dan Real Madrid sebagai klub, dan Spanyol secara umum. "Kami menyambut baik semua Inisiatif anti-kekerasan. Tapi, bukan berarti itu seperti terlalu mengada-ada. Kami adalah warga negara yang memiliki budaya, hidup dengan semangat dan antusiasme ... Saya berharap tidak ada lagi penghinaan di sini. Tapi, saya melihatnya itu hampir mustahil."
"Cuma 17? Kedengarannya bagus. Tapi, sebagai inisiatif anti-kekerasan itu tidak realistis. Jika kita mau menendang keluar suporter yang melakukan penghinaan, harus mulai dari cara kita," ujar Enrique kepada wartawan seusai Barcelona memetik kemenangan 5-1 atas Espanyol dalam lanjutan La Liga, di Camp Nou, Minggu (7/12/2014).
Madrid akan menghukum 17 suporternya yang diidentifikasi sebagai provokator dengan mengumandangkan lagu bernada penghinaan kepada Barcelona dan Messi saat Madrid menang 3-0 atas Celta Vigo di Santiago Bernabeu, Sabtu (6/12).
Enrique kecewa dengan tindakan fans Madrid yang dinilai akan memperburuk hubungan Barcelona dan Real Madrid sebagai klub, dan Spanyol secara umum. "Kami menyambut baik semua Inisiatif anti-kekerasan. Tapi, bukan berarti itu seperti terlalu mengada-ada. Kami adalah warga negara yang memiliki budaya, hidup dengan semangat dan antusiasme ... Saya berharap tidak ada lagi penghinaan di sini. Tapi, saya melihatnya itu hampir mustahil."
(sha)