Harga Sembako di Kulonprogo Tak Ikuti Penurunan BBM

Rabu, 21 Januari 2015 - 11:58 WIB
Harga Sembako di Kulonprogo Tak Ikuti Penurunan BBM
Harga Sembako di Kulonprogo Tak Ikuti Penurunan BBM
A A A
KULONPROGO - Harga bahan makanan pokok (sembako) di pasar tadisional di Kulonprogo, Yogyakarta masih stabil atau tidak mengalami penurun. Penurunan harga BBM, tidak banyak berpengaruh terhadap penurunan harga sembako.

Masyarakat berharap, penurunan harga BBM bisa diikuti dengan penurunan harga. "Semuanya masih stabil, tidak ada yang turun. Yang naik malah ada," jelas Sumiyem, pedagang di Pasar Wates, Rabu (21/1/2015).

Misalnya harga telur ayam masih bertahan di kisaran Rp20.500-Rp21.500 per kg. Komoditas beras juga sama antara Rp8.500-Rp10.000. Justru harga gula pasir meningkat menjadi Rp16.500.

"Sepertinya tidak ada pengaruhnya, justru banyak yang masih naik," ujarnya.

Pedagang yang lain Eratri, mengaku dari dua kali penurunan harga BBM, tidak diikuti dengan penurunan harga bahan kebutuhan pokok.

Semuanya masih stabil dan cenderung naik. Bahkan komoditas mie intan justru naik Rp200 per bungkus. "Kita hanya mengikuti harga kulakan, masak kita malah merugi," kata Eratri.

Sementara, penurunan harga elpiji 12 kh juga tidak banyak berpengaruh terahdap penjualan gas elpiji. Masyarakat tetap memburu elpiji 3 kg yang harganya lebih ekonomis.

Hal ini menjadikan stok elpiji tersebut sulit didapat. Beberapa pangkalan dan pengecer tidak lagi memiiki stok.

"Kita sudah cari di pangkalan banyak yang kosong, setiap datang langsung diserbu pembeli," kata Supangat pedagang eceran di Wates.

Akibat kelangkaan ini, harga elpiji 3 kg terus naik. Jika sebelumnya hanya Rp17 ribu per tabung, hingga berada di kisaran Rp20 ribuan. Bahkan di pinggiran bisa mencapai Rp23 ribu hingga Rp25 ribu.

"Dari pangkalan sudah naik menjadi Rp19 ribu, jadinya ikut naik," jelasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3980 seconds (0.1#10.140)