Iran Gigit Jari Protesnya Ditolak AFC

Senin, 26 Januari 2015 - 01:12 WIB
Iran Gigit Jari Protesnya Ditolak AFC
Iran Gigit Jari Protesnya Ditolak AFC
A A A
SYDNEY - Kekalahan yang dialami Iran atas Irak di perempat final Piala Asia 2015 ternyata menyisakan masalah. Namun Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah menolak keberatan Iran yang memprotes adanya pemain ilegal di tim Irak.

Iran sebelumnya melayangkan protes setelah menilai pemain Irak, Alaa Abdulzehra terkait masalah doping. Tapi setelah dilakukan penelitian keabsahan Komisi Disiplin AFC memutuskan kalau Abdulzehra tidak bermasalah dan protes Iran ditolak.

Layangan keberatan ini diajukan setelah Abdulzehra dituding pernah menggunakan doping. Ofisial Iran menuturkan pemain tersebut pernah terlibat doping di kompetisi Liga Iran setelah memperkuat klub Tractor Sazi.

"Komisi Disiplin AFC telah mendengar beberapa saksi dari dua ofisial Iran. Namun setelah ditelaah lebih lanjut, ternyata tuduhan itu tidak berdasar. Karenanya kami putuskan kalau protes Iran kami tolak," bunyi pernyataan Komisi Disiplin dilansir channelasia, Senin (26/1/2015).

Iran belum bisa menerima kekalahan mereka. Secara dramatis mereka tersingkir setelah kalah dalam drama adu penalti yang berakhir 6-7 untuk Irak.

Sementara itu Kepala Federasi Sepak bola Irak, Abdul Khaliq Masood mengatakan kalau pemain yang berposisi sebagai gelandang itu bersih.

"Kalau Iran mengajukan keberatan, kami tahu posisi kamu dan pemain yang benar. Abadulzehra tidak mempunyai hukuman atau sanksi apapun dari FIFA atau federasi Asia. Tuduhan ini saya pikir tidak benar, karena kalau dia terhukum pasti kami jauh hari sudah diberikan surat yang memberitahukan kalau pemain tersebut masih menjalani hukuman," ungkap Masood.

Abdulzehra sendiri menolak tudingan Iran. "Kasus ini tidak bisa diangkat. Sejak saya bermain sepak bola, saya tidak mempunyai kasus apapun. Saya tidak pernah minum apapun yang ilegal dan kalau pun saya harus lakukan saya selalu bertanya pada dokter tim. Iran harusnya lebih baik dan bisa menerima kekalahan. Kalau tidak mengalahkan tim lain, seharusnya jangan mencoba mencari alasan lain," pungkasnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5917 seconds (0.1#10.140)