PSIM Pertahankan Ikon Jersey Batik

YOGYAKARTA - Manajemen PSIM berupaya untuk tetap pertahankan ikon dari Laskar Mataram di musim kompetisi Divisi Utama (DU) 2015. Motif batik parang rusak dan warna biru direncanakan kembali akan menjadi penghias utama jersey Laskar Mataram.
Disain dari jersey saat ini diklaim sedang dalam proses finalisasi, dan direncanakan akan ada tiga model yang akan disodorkan oleh apparel. Produk awal dari kerjasama yang dilakukan akan dijual bebas yakni jersey dan merchandise.

"Untuk apparelnya lokal. Saat ini disain sedang diselesaikan, mungkin seminggu lagi baru kita akan lihat disainyanya. Rencana ada tiga desain jersey yang akan disodorkan ke kita sebelum penandatanganan kontrak kerja sama," tandas Manajer PSIM Yogyakarta Agung Damar Kusumandaru tanpa mau menyebutkan nama apparel yang sudah siap bekerjasama dengan PSIM.

Sementara itu untuk negosiasi pemain, Agung Damar menyebutkan, pihaknya dalam minggu ini menargetkan sudah bisa melakukan komunikasi dengan pemain yang sudah direkomendasikan pelatih. Saat ini tercatat ada 10 pemain yang identitasnya masih disimpan rapat oleh manejemen dan pelatih yang masuk dalam daftar calon kuat pengisi skuad Parang Biru.

Negosiasi menurut Agung Damar ditargetkan bisa kelar dalam waktu satu pekan, sehingga perhitungan molornya rencana pembentukan tim tidak terlalu meleset jauh. Dengan adanya rencana pemain yang akan dinego, kerangka tim sudah bisa terlihat.

"Seminggu sudah bisa selesai untuk negosiasi pemain," tandas mantan Presiden Brajamusti kelompok suporter PSIM Yogyakarta tersebut.

Belum adanya pemain lini depan yang masuk katagori grade A bagi manajemen dan pelatih yang sempat dikeluhkan Pelatih PSIM Seto Nurdiyantoro pada Rabu (28/1) sore mendapatkan jawaban. Mantan Striker PSIM di musim 2013, Agung Suprayogi muncul mengikuti latihan di Stadion Mandala Krida.

Sulitnya mendapatkan juru gedor yang siap pakai menjadikan Seto sangat berharap manajemen segera dapat mengikat pemain yang sudah disodorkan agar tidak hengkang ke tim lain.