Kekuatan Doa Arda Turan dan Hapusnya Kutukan Atletico

Rabu, 18 Maret 2015 - 15:58 WIB
Kekuatan Doa Arda Turan dan Hapusnya Kutukan Atletico
Kekuatan Doa Arda Turan dan Hapusnya Kutukan Atletico
A A A
MADRID - Kemenangan 3-2 (1-1) dalam drama adu penalti kontra Bayer Leverkusen, tak hanya memastikan Atletico Madrid meraih tiket perempat final Liga Champions musim ini, tapi juga menghapus kutukan Los Colchoneros yang tak pernah menang dalam adu penalti di kompetisi Eropa.

Atletico dihantui kegagalan saat mengakhiri laga kedua babak 16 besar Liga Champions musim ini dengan adu penalti, Selasa (17/3/2015) atau Rabu (18/3/2015) dini hari WIB. Sebab, dalam tiga kali kesempatan adu penalti di kompetisi Eropa sebelumnya, Atletico Selalu gagal menang. Babak tos-tosan harus digelar lantaran hingga babak tambahan waktu, laga berakhir 1-0 untuk kemenangan Atletico, berkat gol Mario Suarez Mata menit ke-27. Dengan demikian, agregat menjadi 1-1.

Kecemasan dan ketegangan pun menyelimuti Vicente Calderon. Apalagi, algojo pertama Atletico, Raul Garcia, gagal membuahkan gol. Sepakannya melambung ke atas tiang gawang Leverkusen yang dikawal Bernd Leno.

Ketegangan yang dirasakaan penggawa dan fans Atletico terwakili oleh sosok muslim asal Turki Arda Turan. Gelandang serang kelahiran Istanbul, 30 Januari 1987 itu tidak ditugasi Pelatih Diego Simeone untuk mengeksekusi bola, namun sepanjang drama tos-tosan berlangsung, Turan memanjatkan doa demi kemenangan Atletico.

Turan bersimpuh membelakangi gawang tempat ekeskusi berlangsung, mulutnya komat-kamit seraya memanjatkan doa dengan tangan tertelungkup. Entah karena manjurnya doa Turan, eksekutor pertama Bayer Leverkusen asal Turki Hakan Calhanoglu pun gagal mengonversi menjadi gol. Tendangannya lemah ke tengah gawang dan dengan mudah disapu kiper Jan Oblak, sehingga kedudukan tetap 0-0.

Lalu, Antoine Griezmann berhasil mencetak gol, dan dibalas Simon Rolfes. Kedudukan menjadi 2-1 setelah Mario Suarez sukses menambah gol Atletico, dan bertahan setelah sepakan Omer Toprak melambung ke atas gawang Oblak.

Dalam situasi unggul, Koke justru tak bisa memanfaatkan peluang, sehingga kedudukan menjadi sama 2-2 setelah Gonzalo Castro sukses memperdaya kiper Moya. Fernando Torres ditakdirkan menjadi pahlawan setelah sepakan kerasnya menembus pojok kiri gawang Leno, skor 3-2.

Doa Turan pun kian khusuk. Sementara Stefan Kiessling yang menjadi eksekutor penentu Bayer Leverkusen mengambil ancang-ancang. Beberapa detik hening, namun tak lama kemudian Vicente Calderon bergemuruh. Tembakan Kiessling melambung ke atas gawang Moya. Skor 3-2 untuk Atletico.

Kemenangan itu menghapus kutukan Atletico dalam adu penalti. Itu pertama kali Atletico menang lewat adu penalti dalam sejarah tampil di kompetisi Eropa. Statistik resmi yang dilansir laman resmi UEFA, dalam tiga kali sebelumnya, dalam tiga kali sebelumnya, Atletico selalu kalah.

Pertama kali, pada babak kedua Piala UEFA musim 1974/1975 melawan Derby County, Atletico kalah 6-7. Lalu, saat melawan Fiorentina pada babak pertama Piala UEFA kalah 1-3. Terakhir, juga kalah 1-3 pada final Piala Intertoto 2004, kontra Villarreal. Sukses ini juga mencatatkan Atletico sebagai tim Spanyol pertama yang memenangi adu penalti di Liga Champions.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5923 seconds (0.1#10.140)