Bakrie Terancam Kehilangan Klub di Australia

Kamis, 27 Agustus 2015 - 18:05 WIB
Bakrie Terancam Kehilangan Klub di Australia
Bakrie Terancam Kehilangan Klub di Australia
A A A
BRISBANE - Federasi Sepak Bola Australia (FFA) mengultimatum manajemen Brisbane Roar segera mengatasi masalah keuangan klub. Jika utang tidak segera dilunasi, maka lisensi A-League klub milik Bakrie Group itu akan dicabut FFA.

Ancaman FFA dilontarkan Chief Executive David Gallop, jelang pertemuan krusial antara pejabat FFA dengan perwakilan Bakrie Group, Jumat (28/8/2015). Menurut Gallop pertemuan besok sangat tepat momentumnya karena pemilik klub juara tiga kali Liga Australia (A-League) itu mengklaim dalam keseimbangan. FFA, kata Gallop, ingin melihat solusi dari drama keuangan klub tersebut.

"Pilihannya sangat jelas. Jika Bakrie Group ingin tetap bertahan di A-League, utang harus segera dilunasi, upah kepada staf harus dibayar, dan stabilitas klub harus dipulihkan," ujar Gallop seperti dilansir laman berita abc.net.au.

Bakrie Group tak ingin kehilangan lisensi klub dan investasi yang telah mereka tanamkan sekitar USD9 juta (sekitar Rp125 miliar selama empat tahun). Mereka coba mengatasi masalah keuangan dengan rencana menjualnya kepada pihak lain, dan bertekad menjaga lisensi klub sampai harga jual yang wajar dapat disepakati.

Gallop mengatakan FFA optimistis akan ada jalan keluar masalah keuangan Brisbane Roar dan diyakini ada penyelamat yang mau menggelontorkan uangnya untuk mengatasi krisis finansial. Namun jika tidak, FFA akan mengambil langkah yang diperlukan untuk mengambil kembali lisensi klub, seperti yang mereka lakukan terhadap Newcastle Jets.

"Brisbane Roar adalah klub besar dan lisensi mereka merupakan aset yang sangat berharga. Kami sangat yakin bahwa, jika diperlukan, kami bisa menstabilkan klub, menemukan investor baru, dan menciptakan masa depan yang cerah bagi klub. Tapi ketidakpastian saat ini merusak klub dan kami tidak lagi dalam posisi untuk menolerir situasi."

Tak dijelaskan berapa banyak utang Bakrie Group yang harus diselesaikan untuk membayar staf dan lainnya. Namun sebelum ini, Brisbane Roar juga dipaksa berhadapan dengan Queensland Supreme Court, terkait masalah utang. Queensland Rugby Union meminta Bakrie Group membayar utang senilai USD60.000 (Rp840 juta) atas sewa bekas kompleks latihan Brisbane Roar di Ballymore Stadium.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4763 seconds (0.1#10.140)