Amunisi Muda Jadi Benteng Tangguh PSIS Semarang di ISC B

Selasa, 19 Juli 2016 - 19:05 WIB
Amunisi Muda Jadi Benteng Tangguh PSIS Semarang di ISC B
Amunisi Muda Jadi Benteng Tangguh PSIS Semarang di ISC B
A A A
SEMARANG - Pemain muda menjadi benteng tangguh lini belakang PSIS Semarang hingga akhir putaran pertama Indonesia Soccer Championship (ISC) Seri B Grup IV. Sejumlah pemain debutan Mahesa Jenar cukup bersinar.

M Tegar Pribadi dan Anhar Latif, menjadi tembok utama tim.
Dari lima laga terakhir, Tegar Pribadi belum pernah sekalipun absen. Dia berduet dengan Anhar Latif dan juga Ahmad Machrus Bachtiar, pemain berpengalaman yang pernah menjadi penggawa tim nasional. Bahkan, Anhar Latif lebih dominan tampil, dibandingkan dengan Beyong, panggilan akrab Bachtiar.

Pemain kelahiran Jepara itu baru tampil dua kali, sedangkan Anhar Latif sudah turun tiga kali. Sebenarnya, baik Tegar dan Anhar baru bergabung pada 2015 dan saat itu baru tampil dalam skala turnamen Polda Jateng.

Keduanya saat itu kalah bersaing dengan seniornya Fauzan Fajri dan M Arifin. Musim 2016, Arifin hijrah ke klub lamanya PSCS Cilacap, sedangkan Fauzan, masih berkutat dengan cedera, imbas dari turnamen.

Kesempatan itu tidak disia-siakan pemain pengganti. Karena lama menepi akibat cedera, tim pelatih pun mengoptimalkan defender yang tersisa. Hasilnya pun tidak buruk. PSIS baru kebobolan 2 gol, dan telah melesakkan 8 gol dari lima laga terakhir di turnamen berskala nasional tersebut.

Tegar Pribadi mengatakan bahwa dirinya sangat termotivasi untuk banyak belajar dari para seniornya. Dibanding dengan seniornya, dia mengaku masih butuh banyak jam terbang.

''Penguasaan bola Fauzan banyak saya pelajari. Cara menahan bolanya bagus, begitu juga saat memarking lawan,” kata Tegar, pemain binaan PS USM ini.

Pelatih PSIS Semarang Eko Riyadi mengatakan prinsipnya dia akan menurunkan pemain yang paling siap dalam tiap pertandingan. Kesiapan pemain akan dilihat pada hari terakhir berlatih.

''Kebugarannya bagaimana, kemudian juga teknik individunya, ini menjadi penentu apakah layak masuk starting eleven, atau tidak. Bahkan, juga menjadi pertimbangan, apakah ikut dimasukkan ke dalam daftar susunan pemain (DSP), atau hanya jadi penonton,''kata Eko Riyadi.

Fauzan Fajri yang sudah terlihat pulih dan sempat menjadi tim utama ketika sesi latihan, belum sepenuhnya bisa menyihir tim pelatih untuk memainkannya di lapangan hijau. Kendati terlambat panas, PSIS mengalami progres positif. Motivasi pemain tidak kendur, meski sempat mengalami kesulitan di awal-awal turnamen.

Pada laga perdana, PSIS ditahan imbang 0-0 di Stadion Krida Bakti, Grobogan, home base Persipur Purwodadi. Laga kedua, juga masih puasa gol, saat ditantang Persibat Batang di Stadion Jatidiri.

Tim baru menang di laga ketiga melawan PSIM Yogyakarta (2-1). Laga keempat, bisa melibas PSIR 2-1 dan laga keenam, menang telak 4-0, saat bersua dengan Persijap. Adapun laga kontra PPSM Magelang ditunda.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7160 seconds (0.1#10.140)