Ikut Tewas Saat Kecelakaan Pesawat, Ucapan Pelatih Chapecoense Jadi Kenyataan

Rabu, 30 November 2016 - 15:15 WIB
Ikut Tewas Saat Kecelakaan Pesawat, Ucapan Pelatih Chapecoense Jadi Kenyataan
Ikut Tewas Saat Kecelakaan Pesawat, Ucapan Pelatih Chapecoense Jadi Kenyataan
A A A
SAO PAULO - Hati-hati dengan apa yang Anda ucapkan. Perkataan Anda bisa saja jadi kenyataan seperti yang dialami Caio Junior. Pelatih Chapecoense itu kehilangan nyawa karena jadi korban kecelakaan pesawat.

Caio Junior mulai melatih Chapecoense sejak 28 Juni 2016. Sayang, kiprah pelatih berusia 51 tahun itu bersama Furacao do Oeste tidak berlangsung lama. Mantan penyerang asal Brasil itu ikut tewas akibat kecelakaan yang menimpa penerbangan LaMia Airlines Flight 2933.

Apa yang menimpa pelatih bernama asli Luiz Carlos Saroli itu sangat disayangkan. Sebab, mendiang baru saja mencatat prestasi terbaiknya sepanjang karir. Dia berhasil membantu Chapecoense menembus final Copa Sudamericana untuk pertama kalinya.

Tujuh tahun setelah Chapecoense naik ke Campeonato Brasileiro (Serie A Brasil), Caio Junior membantu pasukannya membukukan prestasi tertinggi dalam sejarah klub setelah menyingkirkan San Lorenzo di semifinal.

Caio Junior menorehkan rekor itu setelah Chapecoense menahan San Lorenzo 0-0 pada leg kedua di Brasil pada 24 November 2016. Walau aggregat imbang 1-1, Chapecoense berhak melaju karena unggul gol tandang lantaran bermain 1-1 di Argentina.

Selepas mengamankan tiket ke final, Caio Junior mengeluarkan perkataan yang kini terwujud. “Jika saya meninggal dunia besok, saya pasti akan meninggal dunia dengan bahagia,” ucap Caio Junior, setelah menjamu San Lorenzo di Arena Conda, Chapeco.

Rupanya ucapan Caio Junior benar-benar terjadi. Lima hari kemudian bekas arsitek Al Shabab itu kehilangan nyawa akibat jatuhnya pesawat berjenis British Aerospace 146, Selasa (29/11/2016).
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3319 seconds (0.1#10.140)