Problem Mental MU: Dari Juara Paruh Musim hingga Kembang-kempis di Etape Akhir ISC A 2016

Senin, 19 Desember 2016 - 17:59 WIB
Problem Mental MU: Dari Juara Paruh Musim hingga Kembang-kempis di Etape Akhir ISC A 2016
Problem Mental MU: Dari Juara Paruh Musim hingga Kembang-kempis di Etape Akhir ISC A 2016
A A A
MADURA - Madura United (MU) FC boleh berbangga karena sebagai tim baru, masih mampu finis di urutan ketiga Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Tapi, jika mengingat tim ini pernah berada di puncak klasemen selama belasan pekan, bahkan menjadi juara paruh musim, maka catatan muram di laga-laga away pada etape terakhir perburuan gelar, sangat disayangkan.

Impian MU untuk menutup musim dengan hasil positif juga meleset dari target, setelah anak-anak Pulau Garam takluk 0-1 di kandang Barito Putera, Minggu (18/12/2016). Secara umum tim asuhan Gomes De Oliviera belum tangguh secara mental untuk bersaing dalam perburuan gelar.

Sangat kentara adalah rekor mereka yang terus memburuk, terutama di pertandingan away alias tandang. Kekalahan di Banjarmasin memperpanjang episode buruk di luar Madura. Sejak ditahan imbang Bali United pada 18 Oktober, Sape Kerap tidak pernah lagi merenggut satu poin pun di laga tandang. Fabiano Beltrame secara beruntun dikalahkan Mitra Kukar, PSM Makassar, Persipura Jayapura, Persela Lamongan dan tim lemah Barito Putera.

Gomes tak menampik bahwa timnya sulit bersaing mengejar juara salah satunya karena sering kehilangan away. Seandainya saja MU bisa minimal mendapat masing-masing satu poin di lima laga tandang terakhir, maka Mu sudah berada di posisi runner-up.

Apalagi jika bisa meraup angka sempurna dari tim semenjana macam Persela Lamongan dan Barito Putera. Maka bisa jadi MU akan bersaing ketat dengan Persipura. Manajemen MU menjadikan grafik timnya tersebut sebagai evaluasi untuk ke depannya.

"Harus diakui kelemahan paling mencolok dari Madura United adalah sering kehilangan poin di laga away ketika kompetisi mendekati akhir. Kami jelas akan mengevaluasi itu dan berharap untuk musim depan tidak demikian, karena kami sempat bagus di awal dan pertengahan musim," tutur Achsanul Qosasi, CEO Madura United.

Gomes De Oliviera, Pelatih MU, juga tak bisa berkelit bahwa timnya gembos saat mendekati etape terakhir kompetisi. Pelatih asal Brasil ini mengakui timnya lepas fokus di saat membutuhkan banyak poin untuk bersaing di papan atas klasemen.

"Ada periode yang kami jalani dengan kurang baik, yakni di lima pertandingan tandang terakhir. Ada banyak faktor yang menyebabkan itu, salah satunya kelelahan dan kurang fokus. Itu akan menjadi evaluasi saya di akhir musim," cetus Gomes.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4135 seconds (0.1#10.140)